Mahfud Respons soal Dilaporkan ke Bawaslu: Saya Tidak Mau Tahu

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jan 2024 10:30 WIB
Mahfud MD mengaku tak peduli dengan pelaporan dirinya terkait tudingan menghina Gibran putra Jokowi ketika debat cawapres Pilpres 2024.
Mahfud MD merespons pelaporan dirinya karena dianggap menghina Gibran putra Jokowi waktu debat cawapres.(ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengaku tak peduli dengan pelaporan dirinya terkait tudingan menghina Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka ketika debat cawapres Pilpres 2024 kedua yang digelar beberapa waktu lalu.

Ketidakpedulian itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari audiens di acara dialog 'Tabrak Prof' bersama mahasiswa dan generasi Z Lampung di Bento Cafe, Kota Bandarlampung, Kamis (25/1) malam.

Mahfud juga mengaku tidak mengetahui materi apa yang menjadi persoalan dan dianggap menghina anak sulung Presiden Joko Widodo itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu!, dan saya juga tidak mau tahu," ketus Mahfud.

Kendati demikian Mahfud juga tak melarang pelapor yang mengaku dari Awaslu terkait dugaan menghina Gibran putra Jokowi saat debat.

"Ya silahkan saja laporkan itu ke Bawaslu," tukasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD dilaporkan oleh Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap telah menyerang dan menghina Gibran.

Awaslu menyebut bahwa Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD diduga telah menghina Gibran dengan melontarkan ucapan "gila", "ngawur", "recehan" serta "pertanyaan tidak ada guna". Ucapan itu, ketika dalam acara debat ke-empat Cawapres 2024 belum lama ini.

Mahfud, dituding melanggar Pasal 280 Ayat (1) huruf c juncto Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu.

Ditantang soal konsisten jadi pendekar hukum

Di acara tersebut, Mahfud MD juga ditantang oleh mahasiswa lampung untuk tetap menjadi pendekar hukum jika terpilih bersama Ganjar Pranowo lewat Pilpres 2024.

Awalnya, mahasiswi bernama Mega memaparkan ketidakpuasan dirinya terhadap kondisi politik di Indonesia biasa dikenal dengan sebutan politik balas budi. Akibatnya, tidak ada yang memiliki keberanian untuk mengkritik penguasa atau siapapun pendukungnya.

"Selama ini, di Indonesia ada yang namanya politik balas budi. Sehingga tidak berani mengkritik penguasa atau siapapun yang mendukungnya. Prof Mahfud inikan pendekar hukum, apakah nanti tetap berani menjadi pendekar hukum," tanya Mega.

Mahfud lantas menjawab akan tetap akan menjadi pendekar hukum dan tetap berpikir kritis. Selain itu, Mahfud juga mengaku diangkat oleh koalisi pendukung sebagai Cawapres untuk menegakkan hukum.

"Saya tidak mau mengorbankan reputasi saya hanya karena untuk lima tahun," kata Mahfud.

"Harus berani mengkritik. Kalau salah, ya harus dikritik. Kalau tidak mau dikritik, negara ini (Indonesia) tidak akan bisa maju," pungkas Mahfud yang masih menjabat Menko Polhukam.

(zai/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER