Rais Aam Miftachul Minta Warga NU Tabayun Hadapi 'Persoalan yang Ada'

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2024 02:00 WIB
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengimbau warga Nahdliyin bertabayun atau teliti terhadap seluruh permasalahan yang ada.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam acara Harlah NU ke-101. (Dok. Infokom PBNU)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Rais Aam Pengurus Besar (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk bisa bertabayun atau teliti terhadap seluruh persoalan yang ada.

Hal itu disampaikan Miftachul dalam pembukaan acara Konbes NU 2024 di Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogykarta, Senin (29/1).

"Manakala PBNU melakukan (perbuatan) sesuatu (maka) datang dan tanyakan. (Jangan) belum datang sudah pengumuman," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia lantas menjelaskan tabayun menjadi sebuah amanah yang ditanggung oleh seluruh manusia terutama seluruh Nahdliyin, dan secara khusus para pengurus NU.

Kiai Mif pun mengibaratkan tabayun sebagai senjata untuk menaklukan musuh-musuh yang ada. Sehingga, jika tidak bertabayun maka mereka akan kalah sebelum berperang.

"Sami'na wa athona, di situlah Allah memberikan anugerah (yaitu) adalah perilaku ulama dulu, bahkan para nabi juga mengucapkan Sami'na wa'athona (kami mendengar dan menaati)," katanya.

Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat itu menegaskan sikap teliti dan upaya klarifikasi mampu mewujudkan suasana yang kondusif sehingga dapat menjadikan kemaslahatan bagi kehidupan yang ada di dunia bahkan sampai di akhirat.

"Kalau tidak paham dan tidak mengerti temuilah, ngomong langsung sama orangnya, jangan ngomong di luar. Apalagi tidak mengerti juntrungannya, sudah tiba-tiba men-share dengan kata-kata," jelasnya.

Kiai Mif menegaskan klarifikasi itu menjadi penting, karena NU akan menjadi rujukan bagi masyarakat luas. NU, kata dia, harus menjadi penerjemah agama Islam dan memanfaatkan momentum tersebut saat menjadi pengurus NU di berbagai sektor manapun.

"NU ingin menjadi Mutarjim (penerjemah) semampunya. Menerjamahkan Islam yang benar, dakwah yang merangkul tidak memukul, dakwah yang membina tidak menghina. Dakwah yang mengayomi tidak menyaingi dan dakwah yang simpatik," ujarnya.

(kum/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER