Bentrokan terjadi antara personel Brimob dan warga di Lampung Tengah. Peristiwa itu dipicu keributan antarkesebelasan sepak bola kompetisi antarkampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menjelaskan tim kesebelasan Kampung Trunjono yang bertanding dengan kesebelasan Kampung Buyut Udik mengalami kekalahan.
"Salah satu pemain di tim Kampung Trunjono adalah anggota, sehingga rekan-rekannya datang dan ikut menonton. Namun, Kampung Trunjono mengalami kekalahan sehingga suporter yang menonton berbuat anarkis dan menyerang suporter tim lawan" kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik dikutip dari detikSumbagsel, Senin (29/1).
Umi meminta maaf atas peristiwa itu. Ia memastikan akan memeriksa 22 personel Brimob yang terlibat bentrok dengan warga.
Selain itu, polda akan memberi sanksi kepada personel jika dalam pemeriksaan terbukti bersalah.
"Kami dari Polda Lampung meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Kepada korban dan masyarakat," ujar Umi.
"Pasti akan kami tegakkan hukum, para personel yang terlibat akan dilakukan pemeriksaan. Jika terbukti bersalah tentu akan ada sanksinya," tegasnya.
Bentrokan Brimob dan warga itu terjadi di Kecamatan Gunung Sugih pada Jumat (26/1). Dari beberapa video yang diterima detikSumbagsel, tampak seorang pria dianiaya oleh kelompok lawannya.
Pada video lainnya juga terlihat sejumlah personel Brimob tengah dikumpulkan oleh sejumlah pejabat kepolisian dari Polres Lampung Tengah dan tokoh warga setempat.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/tsa)