Gus Miftah Ajak Pilih Pemimpin yang Hartanya Cukup: Agar Tak Korupsi

CNN Indonesia
Senin, 29 Jan 2024 17:06 WIB
Gus Miftah berpesan kepada para pemilih untuk memilih calon pemimpin yang memiliki harta kekayaan yang cukup demi menghindari potensi korupsi.
Gus Miftah berpesan kepada para pemilih untuk memilih calon pemimpin yang memiliki harta kekayaan yang cukup demi menghindari potensi korupsi. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pembina Relawan GM (Gerakan Masyarakat) 08, KH Miftah Maulana Habiburokhman alias Gus Miftah berpesan kepada para pemilih untuk memilih calon pemimpin yang memiliki harta kekayaan yang cukup.

Menurut dia, hal ini dapat meminimalisasi potensi korupsi karena calon pemimpin itu sudah selesai dengan urusan pribadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah terbesar bangsa ini apa, korupsi. Kalau kita punya pemimpin yang sudah cukup dengan dirinya sendiri, itu meminimalisir untuk korupsi," ujar Gus Miftah di hadapan siswa SMK Diponegoro Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikutip dari detikJateng, Senin (29/1).

Gus Miftah menuturkan jika calon pemimpin sudah kaya, maka kecil kemungkinan ia akan melakukan korupsi. Sebaliknya, jika memilih calon pemimpin yang belum selesai dengan urusan pribadi, ada kemungkinan ia memperkaya diri dan golongannya.

"Jika sudah selesai persoalan pribadinya, dia akan fokus pada persoalan rakyat. Coba bayangkan pemimpin belum selesai dengan persoalan pribadinya, ya pasti dia akan mengutamakan kepentingan pribadi dan golongannya," ucap dia.

Menurut Gus Miftah, politik harus dipahami oleh semua orang, termasuk generasi muda. Anak-anak muda harus memilih pemimpin yang terbaik, karena keputusan terbaik akan diberikan oleh pemimpin yang terbaik.

"Pimpinan yang baik menghasilkan keputusan yang baik. Saya minta agar anak-anak muda bisa memilih pemimpin yang baik juga," kata pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman tersebut.

Seruan untuk memilih pemimpin yang baik juga dikemukakan Ketua DPD Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Tengah Pamor Wicaksono. Ia mengatakan para pemuda harus memilih pemimpin yang memiliki wawasan kebangsaan, komitmen, dan program-program yang baik.

"Kita pilih pemimpin yang menjunjung tinggi dasar negara, Pancasila dan UUD 1945 dalam konteks bernegara. Kalau pemimpin tidak menjunjung tinggi ideologi ini, akan jadi apa negara ini," katanya.

Dikutip dari Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, penulis Jack Bologna menjelaskan bahwa penyebab korupsi yaitu greed, opportunity, need, exposure (GONE) atau keserakahan, kesempatan), kebutuhan), dan pengungkapan.

Lewat teorinya, Bologna mengungkapkan seseorang yang korupsi pada dasarnya serakah dan tak pernah puas. Tidak pernah ada kata cukup dalam diri koruptor yang serakah.

Keserakahan ditimpali dengan kesempatan, maka akan menjadi katalisator terjadinya tindak pidana korupsi. Setelah serakah dan adanya kesempatan, seseorang berisiko melakukan korupsi jika ada gaya hidup yang berlebihan serta pengungkapan atau penindakan atas pelaku yang tidak mampu menimbulkan efek jera.

Baca selengkapnya di sini.

(tim/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER