Airlangga Respons Akademisi Kritik Jokowi: Itu Tokoh Pakai Nama Kampus

CNN Indonesia
Jumat, 02 Feb 2024 18:36 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto angkat suara soal kritikan yang dilontarkan kalangan akademisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Arsip Partai Golkar)
Mamuju, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto angkat suara soal kritikan yang dilontarkan kalangan akademisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritikan dilontarkan oleh sejumlah akademisi dan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, hingga Universitas Hasanuddin (Unhas).

"Itu kan tokoh yang memakai kampus," kata Airlangga di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (2/2).

Kendati demikian, Airlangga tak menjelaskan lebih lanjut siapa sosok tokoh yang memanfaatkan kampus untuk melontarkan kritik.

Airlangga sempat menyinggung dirinya pun merupakan alumni UGM. Ini terkait 'Petisi Bulaksumur' yang dibacakan oleh civitas UGM, termasuk guru-guru besar untuk mengkritik Jokowi.

"Bulaksumur, saya juga dari Bulaksumur," ucap Airlangga.

Sebelumnya, sejumlah civitas academica Univesitas Gadjah Mada (UGM), termasuk guru-guru besar, mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap telah melakukan tindakan-tindakan menyimpang di tengah proses penyelenggaraan negara Republik Indonesia (RI).

Dalam 'Petisi Bulaksumur' yang dibacakan, mereka menyatakan telah mencermati dinamika yang terjadi dalam perpolitikan nasional selama beberapa waktu terakhir.

"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada," bunyi Petisi Bulaksumur yang dibacakan Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro, di Balairung UGM, Sleman, DIY, Rabu (31/1).

Petisi tersebut dibacakan Koentjoro yang didampingi sejumlah guru besar lain di UGM dan juga unsur mahasiswa yang diwakili di antaranya oleh Ketua BEM KM Gielbran M. Noor.

Kritikan serupa juga dilontarkan civitas Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mereka meminta Jokowi tidak memanfaatkan institusi kepresidenan untuk memenuhi kepentingan politik keluarga melalui keberpihakan pada salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden di Pilpres 2024.

Hal serupa juga dilakukan oleh sejumlah akademisi dan mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI). Lewat petisi atau sikap kebangsaan UI, mereka menyatakan terpanggil untuk menabuh genderang demi memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.

"Lima tahun terakhir, utamanya menjelang Pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak," ujar Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo membacakan sikap mereka di kampus UI, Depok, Jumat (2/2).

(dis/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK