Megawati Minta Aparat Setop Intimidasi Rakyat, Singgung Kasus Aiman

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Feb 2024 18:30 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta aparat dari pihak kepolisian dan TNI tak lagi melakukan intimidasi terhadap para pendukungnya dalam Pemilu 2024.
Megawati Soekarnoputri menghadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud bertajuk “Konser Salam Metal” di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. (Dok. PDIP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta aparat dari pihak kepolisian dan TNI tak lagi melakukan intimidasi terhadap para pendukungnya dalam Pemilu 2024.

Mega mengatakan PDIP adalah peserta pemilu yang telah diizinkan untuk ikut berkontestasi. Ia juga menyebut ajang pemilu adalah hak rakyat yang tak boleh diganggu gugat.

"Ingat, hei polisi jangan lagi intimidasi rakyatku. Hei tentara jangan lagi intimidasi rakyatku. PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu," kata Megawati dalam pidatonya di kampanye akbar Ganjar-Mahfud bertajuk "Konser Metal", di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilihan umum langsung adalah hak rakyat bukan kepunyaan kalian, ingat," sambungnya.

Megawati turut menyinggung kasus yang menjerat Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono terkait pernyataan aparat tak netral di Pemilu 2024 dan kasus pelarangan banner di Gunung Kidul.

Mega menilai seharusnya aparat kepolisian tidak boleh sewenang-wenang terhadap rakyat yang mengemukakan pendapat.

Terlebih, kata dia, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum tanpa terkecuali.

"Enak saja, anak orang dipanggil polisi, itu tahu enggak Pak Aiman? Enak saja anak orang dipanggil-panggil. Kemarin di Gunung Kidul? Baca enggak, baca enggak? Ada enggak Gunung Kidul sekarang angkat tangan? Loh enak aja ibu udah minta kok baik-baik, ini harus sudah diturunkan bla bla bla," ujar mega.

"(Konstitusi) yang dibuat oleh para pendiri dan pejuang kita, dikatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama, sama, sama, di mana? Di mata hukum," tutur dia.

(mab/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER