Menjelang debat Pilpres 2024 terakhir, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko membeberkan rencana pasangan Prabowo-Gibran untuk mencapai Indonesia Emas.
Hal tersebut disampaikan Budiman menjelang debat Pilpres terakhir yang akan diselenggarakan pada Minggu (4/2). Diketahui tema besar debat terakhir meliputi kesejahteraan sosial, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dan inklusi.
Budiman mengatakan kesempatan untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045 hanya bisa didapatkan melalui penguatan SDM dan sistem pendidikan yang ada. Kedua faktor itulah yang kemudian juga turut menjadi fokus utama program kerja dari pasangan Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target mencapai SDM yang kuat menuju Indonesia emas 2045 adalah prioritas Prabowo-Gibran dalam menyusun program kerja, terutama pendidikan. Jendela kesempatan kita untuk membangun SDM hanya 8-10 tahun maksimal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/1).
Ia lantas membeberkan sejumlah solusi peningkatan SDM yang akan ditempuh oleh Prabowo-Gibran jika terpilih dalam Pilpres mendatang. Mulai dari solusi Pra-Sekolah, solusi Pendidikan Dasar dan Menengah, hingga solusi Pendidikan Tinggi.
Lihat Juga : |
Untuk solusi pra-sekolah, Budiman menyebut pasangan Prabowo-Gibran bakal memberikan bantuan berupa vitamin dan gizi kepada ibu hamil. Langkah tersebut diambil untuk memastikan potensi tumbuh kembang anak Indonesia tercapai sekaligus mengurangi angka stunting.
"Selain itu kita juga harus membangun critical intelligence anak dari usia sebelum sekolah. Edugames harus dimulai dari usia PAUD. Anak-anak Indonesia harus dibiarkan bermain dan mulai mengembangkan nalar sebelum duduk di bangku pendidikan dasar," jelasnya.
Selanjutnya, Budiman menyebut diperlukan perbaikan skema sistem pendidikan Indonesia di tingkat dasar hingga menengah khususnya terkait dengan standar kompetensi nasional.
Ia menyebut standar kompetensi pendidikan nasional perlu disesuaikan dengan konsep kecerdasan inti. Semisal kecerdasan memahami realita alam maupun sosial, berhitung, mengekspresikan ide lisan maupun tulisan, hingga penguasaan minimal dua bahasa.
"Selain itu negara harus turun tangan dalam memberikan anggaran Edupay, dimana Siswa dan guru harus mendapatkan subsidi membeli buku dan aplikasi yang terkurasi," tuturnya.
Terakhir untuk pendidikan Tinggi, Budiman menyebut Prabowo-Gibran berencana membebaskan masyarakat untuk membuktikan diri dalam penguasan ilmu tanpa batasan usia dan tempat.
"Kita membayangkan adanya sistem kompetensi nasional di level lulus kuliah atau bekerja. Sehingga kita berharap adanya pemisahan antara proses belajar dengan proses ujian. Negara menyelenggarakan ujian untuk mata kuliah terstandarisasi," jelasnya.
"Jadi siapapun bisa mengambil standar kompetensi. Belajar di level kuliah atau vokasi bisa dimanapun. Kampus tradisional, online, hybrid, industri, dan lainnya bisa ikut ujian. Yang penting kita menjamin evaluasi penilaiannya, yakni menguji hal yang tepat dengan cara yang tepat," pungkasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat terakhir Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, pada Minggu (4/2). Debat kelima ini akan diikuti oleh tiga calon presiden, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
KPU mengatakan Prabowo Subianto mendapat giliran pertama untuk memaparkan visi-misinya pada debat Pilpres terakhir tersebut. Komisioner KPU August Mellaz menyatakan urutan itu ditetapkan dengan sistem bergilir atau rotasi.