44 Guru Besar ITS Serukan Sikap Ingatkan Jokowi Jaga Netralitas

CNN Indonesia
Senin, 05 Feb 2024 19:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menjaga netralitas saat Pemilu 2024. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 44 Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga netralitas saat Pemilu 2024.

Hal itu dilakukan para guru besar bersama civitas academica ITS lainnya di Plasa Dr Angka Nitisastro, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Senin (5/2).

Seruan sikap itu dibacakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS Prof Harus Laksana Guntur. Ia menyebut hal ini adalah respons dari situasi negeri terkini.

"Kami, sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi kebangsaan terkini. Kami prihatin dengan kondisi saat ini yang diwarnai berbagai dinamika dan potensi polarisasi," kata Harus.

Sebagai akademisi, mereka mengaku selalu mengedepankan semangat persatuan bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Mereka juga meyakini bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) adalah pemimpin negara, sekaligus saudara sebangsa yang mengemban amanah rakyat.

Karena itu, Harus mengatakan, pihaknya memohon Rektor ITS untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dan semangat reformasi. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain.

"Kami meminta Presiden [Jokowi] menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis dan menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil, dan berintegritas," ucapnya.

Mereka pun menyebut, Jokowi memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional dan kelancaran proses demokrasi.

"Seruan ini, disampaikan oleh Keluarga Besar ITS Peduli Negeri yang tidak memiliki afiliasi kepada kelompok mana pun. Namun tetap dengan mengedepankan etika tata kelola perguruan tinggi yang menempatkan jajaran pimpinan ITS sebagai yang memiliki tanggung jawab atas semua aktivitas di kampus," katanya.

Pemberi dukungan terhadap seruan ini, kata Harus, membubuhkan tanda tangannya tanpa tekanan dan tanpa pamrih.

"Keluarga Besar ITS Peduli Negeri berharap agar seruan ini dapat direspons oleh seluruh pihak yang terkait dan dipandang sebagai salah satu cara dan upaya menegakkan demokrasi di negeri kita tercinta," ucapnya.

(frd/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK