Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai PDIP aneh karena tak mau melanjutkan program-program yang sudah dikerjakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Luhut, Jokowi merupakan bagian dari sejarah sukses PDIP.
"Makanya saya juga aneh, kenapa PDI Perjuangan tidak pada posisi itu," kata Luhut dalam podcast Political Show CNN Indonesia yang ditayangkan Rabu (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa dia enggak mau melanjutkan program? Itu kan success story-nya PDIP juga karena Pak Jokowi. Kita harus jujur itu," ucapnya.
Luhut mengatakan PDIP telah berkontribusi besar terhadap karier politik Jokowi hingga jadi presiden. Namun, kata dia, Jokowi turut membangun kekuatan tersendiri.
"Approval rating-nya (tingkat kepuasan) 82 persen, padahal tinggal satu tahun presidensinya," kata dia.
Pada kesempatan itu, Luhut memastikan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sebab, mereka memiliki visi untuk melanjutkan kebijakan Jokowi.
"Jadi, saya bilang sama teman-teman saya, ya kita usung Pak Prabowo saja," ujarnya.
Namun, Luhut mengaku juga akan mendukung Ganjar Pranowo jika membawa semangat meneruskan berbagai program Jokowi.
Menurutnya, kelanjutan program Jokowi demi kebaikan Indonesia. Ia pun mengklaim tak meminta jabatan dengan mendukung paslon tertentu.
"Ya, kalau tadi Pak Ganjar ini membawa, meneruskan program-program ini, menurut saya yes. Karena buat saya itu kebaikan Indonesia kok. Saya enggak ada urusan lain," kata politisi Golkar itu.
Di Pilpres 2024, PDIP memang tampak berseberangan dengan Jokowi. PDIP bersama PPP, Perindo, Hanura, mengusung Ganjar dan Mahfud MD sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Namun, Jokowi yang merupakan kader PDIP justru di "barisan" yang berbeda. Putra sulungnya, yaitu Gibran jadi cawapres pendamping Prabowo.
Anak bungsu dan menantu Jokowi pun mendukung Prabowo-Gibran.
Capres dari PDIP sendiri, Ganjar Pranowo dalam sejumlah kesempatan menyatakan akan melanjutkan beberapa program Jokowi termasuk pembangunan IKN Nusantara. Ganjar juga sudah mengunjungi IKN di Kalimantan Timur.
(rzr/tsa)