Sosiolog Ungkap 'Bandwagon Effect' di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Feb 2024 21:00 WIB
Ilustrasi. Sosiolog UGM Sunyoto menilai banyaknya survei yang bermunculan belakang bisa jadi dibuat untuk memunculkan efek ikut-ikutan dan menggiring opini pemilih. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto menilai banyaknya survei Pilpres 2024 yang bermunculan belakangan bisa jadi dibuat hanya untuk memunculkan bandwagon effect atau efek ikut-ikutan pada diri pemilih.

Bandwagon effect merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena psikologis saat seseorang atau sekelompok orang cenderung mengikuti tren atau pilihan yang sedang dilakukan banyak orang. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan ikut-ikutan.

Oleh karena itu, masyarakat juga harus bisa melihat dengan jeli hasil survei yang akhir-akhir ini terus bermunculan. Bisa jadi survei-survei itu dibuat hanya untuk menggiring opini.

"Saya kira harus dibedakan survei ini ada yang memang untuk menggiring opini dan memang yang benar hasil survei," kata Sunyoto saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Sabtu (10/2).

Lagi pula, kata Sunyoto, survei yang benar biasanya tidak akan dimunculkan ke publik dengan mudah. Pasalnya, hasil survei biasanya hanya digunakan partai sebagai salah satu strategi pemenangan mereka.

"Biasanya, [survei] enggak diumumkan karena itu nanti malah membongkar strategi partai," kata dia.

Sunyoto menduga banyaknya survei yang muncul dilakukan untuk menggiring opini. Dengan kata lain, survei-survei ini dibuat untuk menghidupkan efek ikut-ikutan.

"Dugaan saya survei yang sekarang justru dibuka dan disampaikan untuk menggiring opini," katanya.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK