TKN Ingatkan RI Rentan Dimasuki Asing Jika Terjadi Konflik

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menyebut Indonesia rentan dimasuki kepentingan asing jika tak dikelola dengan baik oleh pemimpin yang tepat.

"Negara seperti kita, jika tidak dikelola dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan kepentingan asing bila terjadi konflik sosial yang menjurus kepada dua hal, yaitu konflik antar-kelas dan konflik suku atau agama," kata Budiman dalam keterangannya, Selasa (13/2).

Budiman mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam. Jika terjadi eskalasi global Indonesia pun beresiko untuk terdampak.

Ia pun menyatakan Indonesia harus bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut.

"Indonesia termasuk ke dalam kategori negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam. Namun sumber daya manusianya tergolong biasa-biasa saja, dan kita tidak punya senjata nuklir," ucap dia.

Budiman menyebut faktor geopolitik dan situasi global sangatlah krusial dalam menentukan nasib Indonesia ke depan.

Ia menjelaskan setidaknya terdapat tiga faktor geopolitik yang menjadi resiko tingkat global hari ini.

"Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri keempat," ujarnya.

Pertama, Budiman menyebut kondisi dunia hari ini masih berusaha pulih dari Pandemi Covid-19.

Kemudian, pada faktor perang, Budiman menyebut hari ini perang tengah berkecamuk di berbagai belahan dunia, seperti perang Ukraina melawan Rusia.

"Faktor terakhir adalah revolusi industri yang mana abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik. Sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis," ucap dia.

Oleh karenanya, Budiman mengatakan Indonesia butuh kepemimpinan yang visioner dan strategik dalam menghadapinya.

Ia menyebut pergantian kepemimpinan di Pilpres 2024 merupakan salah satu bagian penting dalam menentukan arah Indonesia merespons situasi tersebut.

Budiman berpendapat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi hari ini sudah berada di posisi yang strategis.

"Melanjutkan hal ini dalam sebuah transisi yang damai kepemimpinan yang visioner strategik, adalah hal yang penting untuk dilaksanakan," ujar Budiman.