Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman, Rivai Ras menyebutkan Tim Pemantau Pemilu dari Kemenko Polhukam menemukan adanya kertas surat suara yang tercoblos di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kurang lebih yang masih tersisa yang minor, ada yang kertas suara tertusuk, tercoblos yah, paling 2 lembar tadi di wilayah Makassar tadi. Tapi, tadi sudah diantisipasi karena hanya 2 kertas suara," kata Rivai Ras di Makassar, Rabu (14/2).
Meski begitu, Rivai mengaku belum mengetahui surat suara yang tercoblos itu di kertas surat suara yang mana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah kita tidak tahu. Kita tidak tahu. Jadi kita (cuma) memantau, konteksnya sebenarnya Bawaslu yang melakukan itu kami hanya memonitor memantau saja. Dari pihak KPU tentu juga melakukan koreksi di lapangan dan seterusnya," ungkapnya.
Setelah menemukan adanya kertas suara yang tercoblos, kata Rivai, pihaknya belum ingin melaporkan ke Menko Polhukam sepanjang kasus tercoblosnya kertas suara tersebut tidak disalahgunakan.
"Kalau sepanjang itu tidak disalahgunakan dan belum ada apa-apa dan bisa dicegah itu tidak ada masalah. Kan belum digunakan dan itu dipisahkan segera. Biasa kadang-kadang ada sesuatu yang taruhlah dikatakan di lapangan ada yang nakal dan seterusnya," jelasnya.
Hingga pihaknya, kata Rivai, masih melakukan pemantauan ke TPS-TPS di Makassar, Maros, dan Parepare.
"Pemantauan relatif, tadi kita menyisir beberapa titik untuk di TPS berjalan baik, lancar relatif juga suasananya kondusif. Saya rencana hari ini ke Maros memantau lalu ke Parepare. Kalau sudah pukul begini sudah masuk penghitungan suara kita mau pantau semuanya," katanya.