Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar pemungutan suara untuk Pemilu 2024 pada hari ini, Rabu (14/2). Penyelenggaraan itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa pelaksanaan pemungutan sekaligus penghitungan suara secara garis besar berjalan lancar.
Namun, terdapat beberapa persoalan yang terjadi di sebagian tempat pemungutan suara (TPS) berbagai daerah. Hasyim menjelaskan sebagian persoalan itu berkaitan dengan masalah logistik yang digunakan untuk pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan itu berdampak kepada pelaksanaan pemungutan suara yang tertunda. KPU RI mencatat terdapat 668 TPS yang berpotensi harus menggelar Pemilu susulan.
Berikut sederet permasalahan Pemilu 2024 versi KPU:
Hasyim menjelaskan masalah pertama dalam Pemilu 2024 terjadi sebelum hari pencoblosan. Pada Senin (12/2), terdapat 92 TPS yang dirusak di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
"Pada hari Senin 12 Februari 2024, telah terjadi perusakan alat perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara di 92 TPS di Kabupaten Paniai, Papua Tengah," ujar Hasyim.
Masalah berikutnya yang muncul berkaitan dengan surat suara yang tertukar. Per hari ini, KPU mencatat terdapat surat suara tertukar di 388 TPS, tersebar di 79 kabupaten/kota.
Beberapa TPS juga mengalami kekurangan surat suara, seperti 8 TPS di Batam, Kepulauan Riau.
"Ada permasalahan surat suara tertukar di 388 TPS, tersebar di 79 kabupaten/kota di 26 provinsi," ujar Hasyim.
"Kota Batam, Kepulauan Riau ada 8 TPS karena kekurangan surat suara," lanjutnya.
Hasyim juga menyertakan banjir sebagai salah satu masalah dalam gelaran Pemilu 2024. Persoalan itu tak lepas dari hujan yang mengguyur di sejumlah wilayah.
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi wilayah yang cukup terdampak banjir hingga menyebabkan pemungutan suara batal digelar di 108 TPS. KPU RI pun memastikan akan mengadakan pemilu susulan untuk wilayah-wilayah tersebut.
"Bagi KPU kabupaten/kota yang kebetulan ada kejadian itu, diambil keputusan untuk dilakukan penundaan pemungutan suara di TPS tersebut dan akan dilaksanakan pemungutan suara susulan dalam waktu yang akan ditentukan," ujar Hasyim.
Tak berhenti di situ, penyelenggaraan Pemilu 2024 juga terhambat di Kabupaten Jaya Wijaya, Papua Pegunungan. Masalah di wilayah itu terjadi karena ada gangguan keamanan di 4 TPS.
"Kabupaten Jaya Wijaya, Papua Pegunungan, ada 4 TPS karena gangguan keamanan," ujar Hasyim.