Sejumlah tokoh politik bersaing ketat memperoleh suara tertinggi untuk maju ke Senayan dalam Pemilu 2024. Dari berbagai wilayah(dapil), ada dua dapil menjadi pertarungan sengit para caleg atau sering disebut 'dapin neraka'.
Salah satunya adalah dapil DKI Jakarta II yang meliputi daerah pemilihan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.
Berdasarkan catatan KPU di lamannya, Tengku Adnan menjadi caleg dengan perolehan dukungan tertinggi sebanyak 184.196 suara di dapil DKI Jakarta II. Ia bahkan menyalip politikus PDI-P Masinton Pasaribu yang baru 176.003 suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang diambil dari laman Pemilu 2024 KPU per 17 Februari 2024 pukul 11.00 WIB dari 4.696 TPS (47,70 persen) dari total 9.844 TPS di DKI Jakarta II.
Di bawah Masinton, perolehan dukungan tertinggi ketiga adalah Hidayat Nur Wahid dari PKS dengan perolehan 141.988 suara.
Namun, diantara caleg PDI-P lainnya, Masinton tetap unggul jauh. Misalnya, Eriko Sotarduga baru memperoleh 75.520 suara, dan Ronny Talapessy 111.540 suara, serta Once Mekel sebanyak 73.346 suara.
Sedangkan, Chong Sung Kim dari Partai Golkar yang sempat menarik perhatian kini berada di posisi terakhir antara caleg partainya dengan perolehan 26.196 suara.
Dokter sekaligus artis Lula Kamal dari Partai Amanat Nasional (PAN) juga berhasil memperoleh dukungan tinggi dari warga DKI Jakarta, yakni 102.012 suara.
Begitu juga dengan istri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Liliana Tanoesoedibjo memperoleh suara tinggi sebanyak 100.722 suara, mengalahkan Eriko dan Once.
Ade Armando dari PSI juga memperoleh dukungan di atas 100 ribu yakni 106.011 suara dari masyarakat DKI.
Penghitungan suara oleh KPU sudah dilakukan sejak Rabu (14/2). KPU menghimpun data perolehan suara dari TPS-TPS lewat aplikasi Sirekap.
Meski begitu, terdapat kejanggalan Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lantaran ada perbedaan antara jumlah perolehan total suara partai dengan jumlah akumulasi suara yang didapatkan tiap-tiap caleg.
Hasil suara resmi yang akan ditetapkan oleh KPU adalah penghitungan suara manual yang dilakukan secara bertingkat dari kecamatan, kabupaten/kota hingga ke nasional.
(ldy/sfr)