Misteri Rabu Pon di Balik Isu Reshuffle AHY dan Hadi Tjahjanto
Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mengemuka. Presiden Jokowi disebut akan melantik Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam dan Ketum Partai Agus Harimurti Yudhoyono besok, Rabu (21/2).
Kepada CNNIndonesia.com, sumber dari Istana menyebutkan pelantikan Hadi dan AHY sebagai menteri digelar pada pukul 11.00 WIB, esok hari.
Kursi Menko Polhukam kini masih dijabat oleh Tito Karnavian sebagai pejabat sementara usai Mahfud MD mundur dari kabinet pada awal Februari 2024 lalu karena maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Menurut penanggalan Jawa, Rabu esok hari, 21 Februari 2024 tercatat sebagai Rabu Pon.
Catatan CNNIndonesia.com, sejak Jokowi menjabat sebagai presiden pada 2014 hingga kini, sembilan dari sepuluh reshuffle dilakukan pada hari Rabu.
Pengajar Sastra Jawa UI, Prapto Yuwono mengatakan pemilihan hari Rabu Pon untuk reshuffle kabinet kemungkinan berkaitan dengan hari lahir Jokowi. Ia lahir pada Rabu Pon 21 Juni 1961.
"Kalau memang memakai itu (hitung-hitungan Jawa), berarti memang barangkali ini dikaitkan dengan hari kelahiran Pak Jokowi sendiri atau hari yang dipilih atau disarankan oleh sesepuhnya," kata Prapto saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurutnya, dalam pedoman Primbon Jawa, seorang pemimpin harus menyampaikan hal apapun kepada publik yang berkaitan dengan kekuasaannya. Dalam kasus Jokowi, kata dia, hal itu kemungkinan dilakukan saat reshuffle kabinet.
Ia juga menilai reshuffle kabinet pada Rabu Pon itu kemungkinan masih berkaitan dengan keyakinan agar para menteri yang dipilih nanti benar-benar membantu jalannya pemerintahan. Alasannya, hari kelahiran dalam tradisi Jawa kerap disangkutpautkan dengan hal-hal positif.
"Hari lahir itu untuk tindakan-tindakan yang nyangkut keselamatan, keamanan, kesejahteraan," kata Prapto.
Periode pertama (2014-2019)
Pada periode pertama, dua kali reshuffle dilakukan pada Rabu Pon, dengan perombakan kabinet cukup besar. Sementara dua lainnya dilakukan pada Rabu Pahing berdasarkan penanggalan Jawa, dengan sedikit perombakan.
Jokowi pertama kali melakukan reshuffle pada Rabu, 12 Agustus 2015. Dalam kalender jawa, tanggal itu jatuh pada Rabu Pon.
Saat itu, Jokowi mengganti enam posisi menteri sekaligus. Tiga di antaranya menteri koordinator, yakni Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk menjadi Menko Polhukam, Rizal Ramli sebagai Menko Bidang Kemaritiman, dan Menko Perekonomian diisi oleh Darmin Nasution.
Hampir setahun berselang, Jokowi kembali merombak jajaran kabinet. Pelantikan kabinet baru itu kembali dilakukan pada Rabu Pon yang jatuh pada 27 Juli 2016.
Jokowi merombak besar-besaran susunan kabinet. Ia merombak 13 posisi menteri, Jokowi memulangkan Sri Mulyani yang saat itu menjabat sebagai Direktur Bank Dunia menjadi Menteri Keuangan.
Selain itu, Jokowi juga me-reshuffle Anies Baswedan dari posisi Mendikbud dan menunjuk Muhadjir Effendy sebagai pengganti.
Lalu, susunan kabinet hasil reshuffle jilid II ini kembali dibongkar Jokowi pada 17 Januari 2018. Namun, kali ini tanggal itu jatuh pada Rabu Pahing sesuai penanggalan Jawa.
Saat itu, Khofifah Indar Parawansa mundur sebagai Menteri Sosial karena maju berkontestasi di Pilkada Jawa Timur. Jokowi menunjuk Idrus Marham menggantikan Khofifah.
Jokowi juga menunjuk Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menggantikan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Tak berselang lama, tepatnya Rabu Pahing, 15 Agustus 2018, Jokowi kembali merombak jajaran kabinet. Namun, kala itu ia hanya mengganti posisi Asman Abnur dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Periode Kedua (2019-2024)
Pada periode kedua, Jokowi telah melakukan reshuffle sebanyak enam kali, satu kali dilakukan di Hari Senin, sedangkan lima dilakukan di Hari Rabu, satu di antaranya merupakan Rabu Pon.
Jokowi pertama kali melakukan reshuffle di periode keduanya pada Rabu, 23 Desember 2020. Dalam kalender jawa, tanggal itu jatuh pada Rabu Pon.
Saat itu, Jokowi mengganti enam posisi menteri sekaligus, yakni: Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Lalu Jokowi kembali merombak kabinet pada Rabu, 28 April 2021 yang bertepatan dengan Rabu Wage pada penanggalan Jawa.
Kala itu ia melantik Nadiem Makarim sebagai Mendikbud Ristek dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.
Kemudian, pada 15 Juni 2022 yang jatuh pada Rabu Pahing berdasarkan penanggalan Jawa.
Jokowi melantik mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahtanto sebagai Menteri ATR/BPN dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan.
Jokowi melakukan reshuffle lagi pada 7 September 2022 yang bertepatan dengan Rabu Legi di penanggalan Jawa.
Saat itu ia melantik Abdullah Azwar Anas menjadi MenPAN-RB menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada 1 Juli 2022.
Lalu, ia kembali merombak kabinet pada Senin, 17 Juli 2023 lalu. Namun kali ini dalam penanggalan Jawa tanggal itu bertepatan dengan Senin Wage.
Kala itu Jokowi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo dan lima orang wakil menteri di sejumlah kementerian.
Terakhir kali Jokowi melakukan reshuffle ialah pada Rabu 25 Oktober 2023. Tanggal itu jatuh pada Rabu Wage sesuai penanggalan Jawa.
Saat itu, Jokowi melantik Andi Amran Sulaeman sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terseret dugaan kasus korupsi.
(mnf/isn)