Exit Poll Indikator: Mayoritas Memilih Prabowo karena Jebolan Militer

Exit Poll yang dilakukan Lembaga Survei Indikator mengungkap alasan pemilih mencoblos pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Peneliti Utama Indikator Hendro Prasetyo menyebut 20,4 persen pemilih Prabowo-Gibran mencoblos karena alasan berlatar belakang militer yang tegas dan berwibawa.

Lihat Juga : AHY Ungkap Obrolan Telepon Pratikno soal Titipan Pesan dari Jokowi

"Kelihatan sekali bahwa latar belakang (alasan) mereka yang memilih 02 itu salah satunya adalah tegas, berwibawa, berlatar belakang militer," kata Hendro dalam konferensi pers daring, Rabu (21/2).

"Kebetulan dari calon capres cawapres yang berlatarbelakang miter hanya Pak Prabowo. Makanya disini menonjol sekali," sambungnya.

Selain alasan latar belakang militer, para pemilih Prabowo-Gibran memutuskan untuk mencoblos dengan alasan pasangan yang didukung perhatian kepada rakyat dan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebanyak 14,6 persen pemilih Prabowo-Gibran memilih karena dianggap perhatian kepada rakyat. Sementara pemilih yang memilih karena menganggap Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi sebanyak 12,7 persen.

Untuk pemilih Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN), mayoritas mereka memilih dengan alasan ingin perubahan. Angka pemilih yang memilih AMIN karena ingin perubahan mencapai 18,6 persen.

"Untuk pasangan 01 ada narasi ingin perubahan ini salah satu alasan dan ini cocok dengan narasi yang memang dikembangkan oleh 01 karena ingin ada perubahan," jelasnya.

Lihat Juga : Bawaslu Rekomendasikan 716 TPS Gelar Pemilu Susulan dan Lanjutan

Sebanyak 16,9 persen pemilih AMIN memilih karena dianggap perhatian kepada rakyat. 12,2 persen pemilih AMIN memilih karena dianggap pintar dan berwawasan luas.

Sementara itu, mayoritas pemilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD memilih dengan alasan perhatian kepada rakyat. Angka pemilih Ganjar-Mahfud karena dianggap perhatian kepada rakyat mencapai 26,7 persen.

Terdapat 12,7 persen pemilih Ganjar-Mahfud yang memilih karena program kerja, dan visi-misi. Lalu, 8,7 persen pemilih Ganjar-Mahfud memilih karena dianggap bisa dipercaya dan amanah.

"Kebanyakan mereka yang memilih 03 ini melihatnya karena perhatian pada rakyat jadi menonjol sekali disitu, baru program kerjanya bisa dipercaya," ujar dia.

Exit poll ini dilakukan pada 14 Februari atau hari pencoblosan. Sampel dipilih dengan metode Stratified Two Stage Random Sampling dari 3000 TPS di setiap daerah pemilihan.

Sebanyak 2.975 (99,2 persen) responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error (mo) diperkirakan sekitar 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.