Jurus KPU Bali Agar Tak Ada Lagi Capres Kalah Teriak Kecurangan

CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2024 12:49 WIB
KPU Bali mengusulkan langkah baru di pilpres berikutnya agar tidak ada lagi yang teriak kecurangan (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Denpasar, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengusulkan langkah baru agar tidak ada lagi capres-cawapres yang menuding terjadi kecurangan setelah kalah di pilpres berikutnya.

"Saya mengusulkan nanti kepada KPU RI. Semua KPPS membuat rekaman gambar suara, semua saksi-saksi bilang apakah ada kecurangan atau tidak," ucap Dewa Agung, Kamis (22/2).

Ia menyampaikan bahwa narasi-narasi kecurangan tentang pemilu itu sangat mengganggu masyarakat.

Padahal, kata dia, seluruh saksi di Bali sudah menyatakan tidak ada kecurangan. Baik saksi capres-cawapres maupun caleg atau partai.

"Kalau di PPK semua saksi, saksi presiden saksi partai, semua tidak ada satupun bilang ada kecurangan," ujarnya.

Menurutnya, perlu ada pernyataan dari para saksi yang direkam di pilpres berikutnya tentang ada kecurangan atau tidak di pilpres berikutnya. Dengan tujuan menampik narasi kecurangan dari pihak yang tidak bisa menerima kekalahan.

"Isu-isu kecurangan, narasi-narasi kecurangan, yang dibangun dari pusat itu, membuat masyarakat terusik juga. Makannya, semua teman-teman saksi itu yang bersaksi tidak ada yang bilang tidak transparan, tidak terbuka atau ada kecurangan," katanya.

"Saya punya seluruh video di semua kecamatan di Provinsi Bali yang menyatakan bahwa bukan kami, tapi saksi-saksi yang menyatakan di Bali itu, tidak ada kecurangan," sambungnya.

Mengenai kekeliruan data di Sirekap KPU, Dewa Agung mengatakan itu bisa saja terjadi akibat kelelahan. Wajar jika terjadi ada kesalahan input data. Akan tetapi, itu bukan kecurangan.

Toh, KPU juga masih melakukan rekapitulasi, sehingga koreksi data terus dilakukan apabila kembali terjadi kesalahan.

"Saya perintahkan seluruh PPK di seluruh Bali jika ada yang masih meragukan, buka saja. Iya nanti kalaupun salah, wajar, manusiawi, ribuan orang bekerja di tengah malam, kesalahan itu wajar tapi bukan kecurangan. Beda salah dengan curang, beda," ujarnya.

(kdf/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK