Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menanggapi program makan siang gratis yang dibahas di Sidang Kabinet Paripurna, Senin (26/2).
Program besutan paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka itu disebut-sebut masuk dalam APBN 2025.
Gibran yang juga Wali Kota Solo itu enggan bicara banyak soal rapat kabinet yang digelar pagi tadi. Ia mengatakan dirinya tidak berwenang mengomentari rapat yang diikuti menteri-menteri Jokowi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tanya Istana dong. Kelasku iki (ini) kelas Balai Kota," kata Gibran.
Saat ditanya lebih lanjut, Gibran mengatakan saat ini Rancangan APBN 2025 masih dalam tahap pembahasan.
"Biar dibahas di sana dulu ya. Kita tunggu nanti saja," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program makan siang gratis calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Menurut dia, program prioritas pasangan calon Prabowo-Gibran tersebut bisa dilaksanakan meski pemerintah telah memprediksi defisit anggaran APBN 2025 sekitar 2,4 persen-2,8 persen.
"Terkait dengan program (makan siang gratis), kita lihat terkait defisit anggaran yang sekitar 2,4 (persen) sampai 2,8 (persen), itu untuk program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintahan mendatang, itu pos-posnya sudah bisa masuk," tutur Airlangga.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan program makan siang gratis di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Menurut Bahlil, program tersebut dimasukkan di APBN tahun depan karena pemerintahan 2025 akan dipimpin oleh Prabowo-Gibran.
"Harus mengakomodir yang menjadi program prioritas Pak Prabowo-Gibran. Karena ini kan kita bahas APBN 2025, kalau kita bahas APBN 2025 presidennya kan sudah Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi pasti (masuk APBN 2025)," kata Bahlil.
(syd/isn)