Universitas Pancasila Tunjuk Plt Usai Rektor Terseret Dugaan Pelecehan

CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2024 17:21 WIB
Sri Widyastuti ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan Rektor UP berinisial ETH yang dinonaktifkan karena diduga terlibat kasus pelecehan seksual.
Ratusan mahasiswa UP juga melakukan demonstrasi menuntut ETH tak sekadar dinonaktifkan sebagai rektor melainkan turut dicopot dari jabatannya. (CNN Indonesia/Arief Bimaputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) menunjuk Sri Widyastuti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sri menggantikan Rektor UP berinisial ETH yang dinonaktifkan karena diduga terlibat kasus pelecehan seksual.

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio mengatakan keputusan penunjukan itu dilakukan usai rapat pleno yayasan yang dilakukan pada Senin (26/2) lalu.

"Dari rapat pleno tersebut, diputuskan bahwa YPPUP telah mengambil keputusan untuk menonaktifkan rektor per hari ini, Selasa 27 Februari 2024, dengan adanya keputusan tersebut YPPUP menunjuk Wakil Rektor I sebagai Plt Rektor," kata Yoga dalam keterangan tertulis, Selasa (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoga menjelaskan Sri menjabat sebagai Plt Rektor UP sampai dengan rektor baru periode 2024-2028 dilantik.

Lebih lanjut, Yoga mengimbau seluruh civitas akademica UP tetap tenang dan menghormati proses hukum yang berlaku untuk mengusut kasus ini.

"Dengan tetap berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah sampai hukum memutuskan bersalah," jelas dia.

Di sisi lain, ratusan mahasiswa UP juga melakukan demonstrasi di depan Gedung Rektorat UP, Jakarta Selatan pada hari ini.

Mereka menuntut ETH tak sekadar dinonaktifkan sebagai rektor melainkan turut dicopot dari jabatannya.

Pantauan CNNIndonesia.com massa mahasiswa turut membawa alat peraga demonstrasi ketika melakukan aksi.



Salah satu alat peraga itu adalah ilustrasi bergambar yang mendesak untuk berhenti menyalahkan perempuan dalam kasus pelecehan seksual.

"Stop victim blaming and Sexual Harrasment!" bunyi tulisan dalam ilustrasi tersebut.

Massa juga sempat saling dorong dengan petugas keamanan yang berjaga di depan Gedung Rektorat. Mereka sempat berupaya masuk untuk menemui langsung petinggi yayasan.

(mab/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER