Sejumlah mahasiswa Universitas Pancasila (UP) melakukan aksi demonstrasi dengan memblokir jalan di depan kampusnya di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (27/2) hari ini.
Aksi ini buntut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Rektor non-aktif UP ETH terhadap dua pegawai kampus. Mereka menuntut ETH tak sekadar di-non aktifkan tetapi juga dicopot.
Pantauan CNNIndonesia.com, mulanya massa mahasiswa melakukan demonstrasi di depan Gedung Rektorat. Mereka kemudian berpindah ke depan kampus dan menutup jalan Lenteng Agung ke arah Pasar Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa mahasiswa melakukan pemblokiran jalan dengan membakar ban di tengah jalan. Mereka juga menghalangi jalan dengan alat peraga demonstrasi.
Imbas penutupan ini, pengendara yang hendak melintas dialihkan masuk melewati kampus agar tetap dapat melintas.
Kendati demikian, situasi arus lalu lintas tetap macet akibat jalur kampus yang hanya satu lajur.
"Maaf bapak ibu hari ini macet karena rektor kami cabul," kata salah satu mahasiswa.
Massa mahasiswa sebelumnya menuntut untuk bertemu langsung dengan rektor non-aktif berinisial ETH yang diduga melakukan pelecehan seksual. Mereka juga menuntut agar ETH dicopot dari jabatan rektor.
Akan tetapi, salah satu mahasiswa menyebut ETH pergi meninggalkan lokasi ketika hendak ditemui.
"Ini mau masuk (Gedung Rektorat), mau nemuin rektornya. Tapi katanya langsung pergi naik motor," kata salah satu mahasiswa yang melakukan demo.
Informasi tersebut kemudian menyulut emosi massa mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.
Aksi saling dorong antara massa mahasiswa dan petugas keamanan pun tak terhindarkan. Beberapa mahasiswa juga sempat melemparkan botol air mineral ke arah petugas.
Tak hanya itu, massa mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban di depan gedung rektorat, sampai akhirnya mereka bergeser memblokir jalan.
(mba/gil)