Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla meminta masjid turut memakmurkan masyarakat sekitar. Permintaan itu disampaikan setelah fenomena banyak warga antre membeli beras belakangan ini.
Berdasarkan pengamatannya, banyak warga yang mengantre beras adalah umat Muslim. Sehingga, ia berharap masjid bisa ikut berperan aktif menyikapi hal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam-malam sekarang ini banyak masyarakat kita antre hanya untuk membeli 5, 10 kg beras. Siapa yang antre? Lihat lah 99 persen umat Islam yang pakai jilbab. Hampir semua yang kesulitan sebagian besar umat," kata JK di Jakarta, Jumat (1/3).
Oleh sebab itu, JK kembali meminta peran aktif masjid dalam menyejahterakan warga, terlebih lagi menurutnya banyak instrumen pendukung.
"Kita harus meningkatkan bukan hanya masjid tempat ibadah, bukan hanya masjid tempat berzikir, tapi bagaimana masjid memakmurkan masyarakatnya. Kita punya banyak instrumen zakat," JK menegaskan.
Hal tersebut Jusuf Kalla sampaikan saat membuka Muktamar VII DMI di Jakarta, Jumat (1/3).
Dalam pidatonya, ia juga mengingatkan Dewan Masjid adalah organisasi kemasyarakatan islam yang berkhidmat untuk memberdayakan masjid bagi kemaslahatan serta kesejahteraan umat dan bangsa.
Ketua DMI dua periode ini menekankan fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, tapi juga bisa untuk muamalah yang berarti perkara atau urusan yang mengatur hubungan antarsesama manusia.
"Dunia dan akhirat. Tidak ada masjid hanya masjid untuk akhirat saja, untuk dunia juga, selalu berfikir kesejahteraan. Itu lah maka tercantum di sini fungsi masjid di samping ibadah, muamalah," tuturnya.
(yoa/chri)