PKB Minta KPU Hitung Ulang Imbas Suara PSI, PKS Desak Sirekap Disetop

CNN Indonesia
Senin, 04 Mar 2024 17:42 WIB
PKB dan PKS mendesak KPU memproses secara serius kenaikan signifikan suara partai-partai termasuk PSI yang belakangan jadi sorotan publik.
Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Sekretaris Jendral PKB Syaiful Huda meminta KPU tak alergi untuk menghitung ulang perolehan suara di daerah-daerah yang terindikasi ada penggelembungan suara di Pileg 2024.

Hal ini ia sampaikan merespons perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) banyak dipertanyakan lantaran melonjak secara signifikan di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Di saat yang sama KPU memberikan ruang bagi penghitungan ulang atau membuka kotak. Jadi, KPU tidak boleh tergesa-gesa dan alergi soal opsi untuk buka kotak di daerah-daerah yang diindikasikan jelas ada penggelembungan suara," kata Huda di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Huda mewanti-wanti supaya manipulasi hasil data TPS dan pengalihan suara pemilihan legislatif tak terjadi. Ia turut mendorong supaya Bawaslu ikut turun tangan memitigasi kondisi ini dengan tegas.

"Jangan sampai ada manipulasi dan pengalihan suara oleh partai apapun termasuk oleh PSI," kata Huda.

Selain itu, Huda mendesak KPU tidak buru-buru menetapkan hasil rekapitulasi di TPS-TPS yang diduga telah terjadi penggelembungan suara.

"Nah, yang kita minta itu, jangan sampai karena ingin cepat, enggak mau capek, KPU-nya lalu ketok palu di daerah, cepat-cepatan," kata Huda.

Terpisah, Juru Bicara PKS M Iqbal meminta KPU menghentikan Sirekap imbas polemik lonjakan suara PSI tersebut. Baginya, Sirekap telah menimbulkan kecurigaan di tengah-tengah masyarakat.

"Sebaiknya di hentikan saja. Menimbulkan kegelisahan dan menimbulkan kecurigaan," kata Iqbal.

Perolehan PSI menjadi sorotan karena terjadi lonjakan pada Sirekap KPU. Pada 1 Maret pukul 06.00 WIB, berdasarkan 65,34 persen data masuk, suara PSI sebesar 2.291.882 suara.

Namun, berdasarkan data real count KPU hari ini berdasarkan 65,80 persen data masuk, suara PSI mencapai 2.404.270 atau 3,13 persen total suara secara nasional.

Komisioner KPU Idham Holik menyatakan kekeliruan data dalam Sirekap KPU terjadi karena teknologi Optical Character Recognition (OCR) yang kurang akurat.

"Tidak ada terjadi penggelembungan suara, yang ada adalah ketidakakuratan teknologi OCR dalam membaca foto formulir mode C.HASIL plano," kata Idham, Senin (4/3).

Juru Bicara PSI Dedek Prayudi menduga bahwa partainya saat ini sedang dijadikan proksi atau perantara untuk mendelegitimasi hasil Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Dedek sekaligus merespons geger lonjakan perolehan suara PSI dalam beberapa hari terakhir dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU sebagai anomali. Uki, sapaan akrabnya, mengaku heran tudingan anomali tersebut hanya dialamatkan kepada partainya.

"Kami heran kenapa yang dipersoalkan adalah PSI? Muncul kemudian bahwa ada upaya orkestrasi untuk mendelegitimasi pemilu dalam hal ini pilpres menggunakan pileg yang dalam hal ini PSI dijadikan proksinya," ucap Uki dalam wawancara CNN Indonesia TV, Senin (4/3).

Uki menyebut lonjakan signifikan juga terjadi pada partai-partai lain seperti Partai Gelora atau PKB.

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER