Sejumlah warga melakukan aksi saat KPU Jakarta Selatan menggelar rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 tingkat kota di Hotel Grand Dhika Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Selasa (5/3).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, masa melakukan aksi sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka membawa spanduk bertuliskan "KPU Masuk Angin". Mereka juga membakar dua buah ban di depan hotel tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, massa aksi juga bergantian berorasi. Salah satu orator meminta agar KPU menggelar pemilu transparan. Sebab, mereka menduga adanya penggelembungan suara untuk salah satu caleg yang diusung oleh Partai Golkar.
"Bagaimana kebenaran dan transparansi yang dipakukan oleh KPU Jaksel karena di beberapa wilayah TPS di Jaksel kita menduga adanya kecurangan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu caleg," kata Koordinator aksi, Olin.
"Kita meminta kepada KPU Kota Jaksel untuk melakukan transparansi secara terang benderang karena ini adalah demokrasi yang kita inginkan," ujarnya.
Ketua KPU Jaksel Muhammad Taqiyuddin membantah adanya penggelembungan suara untuk salah satu caleg. Taqqiyuddin mengklaim rekapitulasi berjenjang dari TPS hingga kota dilakukan secara transparan.
"Kami pun menyiarkan secara live streaming di YouTube kita bacakan semuanya lalu kita sodorkan semua datanya, transparansi seperti itu yang kita jalankan," kata Taqqiyudin saat ditemui di lokasi.
"Saya tidak pernah instruksikan untuk gelembungkan suara, kami hanya menjaga, ini ada kalau memang posisinya sebagai ranking satu, artinya memang betul suaranya seperti itu," imbuhnya.
KPU mempunyai waktu untuk menyelesaikan rekapitulasi suara hingga tingkat nasional sampai 20 Maret. Setelah itu, jika ada pihak yang tidak puas dengan perolehan suara dapat mengajukan sengketa Pemilu sudah bisa diajukan ke MK.
(yla/fra)