Rektor UP Nonaktif Dicecar 32 Pertanyaan Terkait Dugaan Pelecehan

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mar 2024 16:45 WIB
Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno dicecar 32 pertanyaan terkait laporan dugaan pelecehan seksual.
Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno usai menjalani pemeriksaan sebagai terlapor di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/3/2024). (CNN Indonesia/Patricia Diah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Edie Toet Hendratno dicecar 32 pertanyaan saat diperiksa selama tiga jam di Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual, Selasa (5/3).

Edie diperiksa selaku terlapor atas laporan yang dilayangkan oleh korban berinisial DF. Ia juga telah diperiksa atas laporan yang dilayangkan korban RZ pada Kamis (29/2) pekan lalu.

"Hari ini kami sudah menghadiri undangan klarifikasi dan tadi sudah dilaksanakan hampir 3 jam, ada 32 pertanyaan," kata kuasa hukum Edie, Faizal Haifed usai pemeriksaan, Selasa (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemeriksaan itu, kata Faizal, pihaknya juga telah menyerahkan untuk membantah tudingan pelecehan seksual yang dilakukan Edie.

"Bukti-bukti tidak bisa kami sampaikan, tapi bukti-bukti ini sangat akurat, sangat otentik dan bisa membantu membuat duduk perkara ini sangat terang," ucap dia.

Edie Toet Hendratno dilaporkan terkait dugaan pelecehan seksual. Laporan pertama dilayangkan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari dengan korban RZ.

Kemudian laporan kedua dilayangkan ke Bareskrim Polri pada 29 Januari dengan korban DF, namun laporan ini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Buntut kasus ini, Edie pun dinonaktifkan dari jabatannya. Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) lantas menunjuk Sri Widyastuti sebagai Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan posisi Edie.

Kuasa hukum Edie, Faizal Hafied sempat menyatakan pihaknya bakal mengambil langkah hukum buntut pelaporan terkait dugaan pelecehan seksual. Hal ini dilakukan lantaran pihaknya merasa ada kejanggalan dalam pelaporan dari orang yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual.

"Kami sedang mempersiapkan semuanya dan kami akan melakukan upaya hukum untuk membela kepentingan klien kami," kata Faizal kepada wartawan, Kamis (29/2).

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER