Viral Bullying Siswa SD di Indramayu, Ditelanjangi dan Ditendang

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mar 2024 19:36 WIB
Siswa SD di Kabupaten Indramayu melakukan bullying dengan menelanjangi dan menendangi korban yang masih kelas 5.
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Siswa SD di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melakukan aksi perundungan atau bullying terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial. Korban tampak ditelanjangi hingga ditendang oleh sejumlah siswa lainnya.

Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik itu, korban yang sudah tidak mengenakan pakaian berusaha keluar dari salah satu ruangan. Namun, beberapa anak laki-laki berseragam olahraga tampak memojokkan korban, mendorongnya dan menendang tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum video berakhir, korban menenteng sepatunya meminta keluar ruangan kepada teman-temannya. Kemudian, korban mengenakan celana pendeknya saat keluar.

Aksi itu terjadi di salah satu SD di Kecamatan Indramayu pada Sabtu (24/2), saat jam istirahat sekolah. Korban diketahui berinisial HA (12).

Ibu korban, Fatimah (40), awalnya tidak mengetahui kejadian yang dialami putra keduanya tersebut. Namun, ia melihat tingkah anaknya yang tidak biasa hari itu.

HA tiba di rumah di jam istirahat. Dia mengamuk dan sempat memukul adik dan kakaknya.

"Anaknya enggak ngasih tahu dia dibully kayak gitu tuh, diam aja. Cuma ngamuknya aja dia tuh, pulang. Saya waktu itu kan lagi sakit, tahu-tahu dia ngamuk-ngamuk pukuli adik kembarnya apa, enggak berani sama teman-temannya jadi emosinya di rumah, ya saya diam aja. Habis itu, setelah satu jam dia diem terus tidur," kata Fatimah saat ditemui di rumahnya, dikutip detikcom, Rabu (6/3).

Pada hari keempat setelah kejadian, Fatimah dipanggil pihak sekolah. Namun, ia masih belum mengetahui aksi bullying yang menimpa putranya tersebut. Bahkan, ia sempat bersalaman dengan pihak terduga pelaku saat bertemu di sekolah.

"Ketemu (sama pihak pelaku) waktu belum dikasih video pem-bully-annya tuh, salaman kirain biasa aja, waktu itu kan belum dikasih tahu kalau di-bully kayak gitu, ditelanjangi dipukul sana pukul sini. Saya tuh enggak tahu," katanya.



Pada momen mediasi pada Rabu (28/2) itu, Fatimah sangat terkejut setelah ditunjukkan rekaman video bullying itu. Fatimah merasa terpukul. Ia pun tak kuasa menahan tangis melihat anaknya mendapatkan perlakuan tersebut. Ia beserta paman korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.

"Iya, dilaporkan ke polisi. Biar anaknya jera kata om sih karena ini bukan kasus biasa katanya. Ini kasus pembullyan. Senakal-nakalnya anak biasanya enggak kayak gini. Masa ditelanjangin ditendang sana sini," ujarnya.

Paman korban, Faisal mengatakan pelaporan dilakukan lantaran peristiwa tersebut sudah merusak psikologis. Bahkan, keponakannya sempat mengalami bengkak di tubuh setelah kejadian.

"Sudah dilaporkan hari ini. Visumnya juga baru jadi hari ini, cuma dari sana (Polres Indramayu) minta bawa ibu korban disuruh ke Polres," kata Faisal.

Faisal mengatakan keponakannya tidak mau sekolah setelah mengalami kejadian itu. Rencananya, korban yang sekarang duduk di bangku kelas 5 SD akan dipindahkan.

"Sebentar lagi kelas 6 kan, jadi ya sudah saya lapor ke Polres terus habis itu dipindahkan sekolahnya," ujarnya.

Hingga saat ini, polisi masih mengecek kebenaran dari video tersebut.

"Tim sedang turun untuk mengecek kebenaran video tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hillal Adi Imawan dihubungi detikJabar.

Pihak sekolah mengatakan perundungan tersebut dipicu rasa sakit hati pelaku setelah diejek korban.

Tia sebagai wali kelas siswa dalam video pembullyan menjelaskan korban sempat mengejek pelaku yang sepedanya telah dijual. Menurutnya, aksi itu terjadi karena emosi anak-anak belum stabil.

"Karena awalnya, korban mengejek pelaku, ya je sepede e di dol (ya sepedanya di jual) ngomong begitu korbannya. Karena namanya anak kan masih labil ya tapi sepedanya memang dijual tapi karena anak masih labil jadi seperti itu," jelasnya.

Baca selengkapnya di sini.

(detik/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER