Polisi Prediksi Puncak Mudik Lebaran 5 April, Arus Balik 15 April

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mar 2024 20:07 WIB
Relawan berkostum superhero Spiderman dan IronManr menghibur pengendara yang melintasi jalur Nagrek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2019). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 bakal terjadi pada 5 April, sementara arus balik diprediksi terjadi pada 15 April.

"Puncak mudik itu sekitar tanggal 5 April dan puncak balik tanggal 15 April, kita prediksinya seperti itu," ujar Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso usai menggelar Tactical Floor Game (TFG) di Hotel Borobudur, Rabu (6/3).

Untuk mengantisipasi kemacetan selama arus mudik dan balik tersebut, Slamet mengatakan seluruh jajaran telah melakukan TFG dalam rangka memahami cara bertindak baik teknis maupun taktis ketika di lapangan.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan nantinya pihak kepolisian akan segera menggelar Operasi Ketupat dalam rangka pengamanan mudik Lebaran.

Melalui operasi tersebut, kata dia, juga akan dibentuk Satgas Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas hingga mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan di jalur utama mudik.

"Ada penggelaran tim atau tim patroli, tim urai, tim ganjel supaya tidak terjadi kecelakaan, dan tim patroli panduan khususnya untuk panduan untuk kecepatan sehingga semua bisa terantisipasi dengan baik," jelasnya.

Sebelumnya Korlantas Polri memprediksi bakal ada lonjakan jumlah masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran 2024.



Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyebut kenaikan jumlah pemudik dari wilayah Jabotabek diperkirakan bakal mencapai 5 sampai 6 persen dibanding tahun sebelumnya atau mencapai 137 juta pemudik.

Berdasarkan prediksi tersebut, Aan lantas memerintahkan seluruh jajarannya untuk dapat mengantisipasi kemacetan parah selama periode arus mudik Lebaran 2024.

Ia meminta agar seluruh pihak dapat mematangkan skema-skema rekayasa lalu lintas khususnya di ruas Tol Trans Jawa. Di sisi lain, Aan juga mengingatkan agar jalur arteri dapat dipersiapkan untuk menampung kelebihan kendaraan dari ruas tol yang berpotensi terjadi.

"Menambah kapasitas jalan dengan melakukan contraflow dihitung mulai 1 lajur dua lajur sampai tiga lajur maksimal sampai penambahan kapasitas jalan dengan melaksanakan one way," jelasnya.

(dis/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK