Banjir melanda empat desa di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/3) malam. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyatakan banyak fasilitas umum yang rusak.
Ia menyebut ada tanggul sungai, tembok makam, hingga tembok rumah warga jebol. BPBD pun masih melakukan asesmen.
Lihat Juga : |
Mulai dari jebolnya tanggul sungai, tembok makam, hingga tembok rumah warga. Hingga saat ini pihak terkait masih melakukan asesmen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara ini ada beberapa tanggul jebol, pagar makam, dan rumah warga yang dindingnya juga jebol. Sehingga petugas sampai sekarang masih melakukan asesmen secara menyeluruh, juga di kecamatan lain," kata Oemar, dikutip dari detikJatim.
BPBD Probolinggo mengantisipasi adanya banjir susulan. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan.
Oemar mengatakan ada 3.109 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kecamatan Dringu. Saat ini ada 40 orang yang mengungsi.
"Warga terdampak di Kecamatan Dringu totalnya 3.109 KK di 4 Desa. Yang mengungsi sekitar 40 orang dan kini mulai ada yang balik dan kini tersisa 25. Kalau di Kecamatan Leces itu 30 KK dan Tongas itu 82 KK, jadi kami bagi tugas untuk asesmen," kata dia.
Banjir disebut sudah mulai surut sejak Minggu. Namun sisa material banjir seperti lumpur di dalam rumah dan jalanan membuat aktivitas warga masih terhambat.
Dikutip dari Antara, Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto telah menginstruksikan Dinas Sosial mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman warga terdampak banjir di Kantor Kecamatan Dringu.
Sementara itu, Karang Taruna Kabupaten Probolinggo juga melakukan kerja bakti membantu warga terdampak banjir membersihkan material lumpur dari dalam rumah.
BPBD Probolinggo pun meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jatim mendatangkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang sulit dibersihkan secara manual.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/tsa)