Kantor TNBBS Lampung Dibakar Imbas Teror Harimau, Polisi Turun Tangan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Mar 2024 11:04 WIB
Kabid Humas Polda Lampung mengatakan situasi sudah kondusif usai peristiwa amuk massa hingga membakar kantor PPA TNBBS Lampung pada Senin lalu.
Ilustrasi massa rusuh di Lampung. (iStockphoto/ertyo5)
Lampung, CNN Indonesia --

Ratusan warga Pekon (Desa) Sumberagung, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, pada Senin petang (11/3) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB membakar kantor balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh.

Amuk ratusan massa itu dipicu teror harimau yang kembali memakan korban dengan menerkam warga lagi di sekitar hutan kawasan TNBBS. Mereka emosi karena menilai penanganan harimau oleh TNBBS dan BKSDA tak serius karena berlarut-larut, sehingga kejadian warga diterkam hewan predator itu terulang lagi.

Warga ingin agar harimau itu ditembak mati, tapi pihak TNBBS, BKSDA, dan dokter hewan ingin menangkap satwa liar itu dengan perangkap yang terpasang. Upaya itu belum berbuah hasil hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Lampung Barat AKBP Riky Widya Muharam menyatakan saat ini situasi sudah kondusif. Dia juga meminta kepada para Peratin (Kepala Desa) membantu mengingatkan warganya untuk menjaga kedamaian dan situasi kondusif.

Riky pun berharap, ke depannya semua pihak bersatu padu untuk menyelesaikan konflik antara manusia dan satwa liar.

"Saya minta kepada seluruh warga Suoh, untuk tidak berbuat anarkis dan saling menyalahkan. Semua harus bersama-sama berupaya, supaya konflik dengan satwa ini segera berakhir," ujarnya, Selasa (12/3).

"Para Peratin (Kades), kami minta sampaikan kepada masyarakat untuk tetap jaga kondusifitas. Jika dalam keadaan mengancam jiwa manusia, silakan lakukan tindakan represif terhadap harimau tersebut," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya mengaku prihatin konflik manusia dan satwa liar telah memakan korban. Dia juga menyayangkan aksi anarkis hingga perusakan kantor kehutanan PPA Resort Suoh. Tindakan tersebut, meskinya tidak perlu terjadi.

Selain itu, AKBP Riky mengajak seluruh lapisan masyarakat tidak lagi melakukan tindakan anarkis dan merugikan. Sebab, seluruh pihak telah berusaha maksimal dalam penanganan konflik satwa liar.

"Kami turut prihatin atas kejadian yang yang telah menimpa korban. Kami juga menyayangkan adanya pengrusakan ini. Kami (Polres) dan Kodim 0442/Lambar juga telah ikut berupaya, juga ada Satgas dan tim untuk pemburuan binatang buas itu meski belum berhasil,"kata dia.

Senada, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah mengatakan, pasca kericuhan yang terjadi di Kecamatan Bandarnegeri Suoh, pada Senin petang kemarin, kondisi dilokasi berangsur aman dan kondusif.

"Untuk kondisi terkini dilokasi, aman dan kondusif," kata dia, Selasa lalu.

Umi menuturkan ratusan massa yang berkumpul dan kemudian melakukan pembakaran kantor PPA TNBBS tersebut dipicu ada warga yang kembali diserang harimau sumatra di sana.

"Massa merasa kesal mendatangi kantor itu, untuk mempertanyakan upaya yang dilakukan petugas menangkap harimau. Karena didatangi tidak ada petugas, massa marah hingga akhirnya gedung kantor dirusak dan dibakar," ungkapnya.

Kemudian, Umi juga meminta supaya masyarakat untuk bersabar, dengan tidak melakukan tindakan serupa sehingga berujung merugikan banyak pihak.

"Kami mengimbau, agar warga menahan diri. Jangan melakukan tindakan anarkis dan merusak fasilitas. Permasalahan ini, akan dimediasikan antara warga dan pihak TNBBS, BKSDA bersama TNI-Polri dan Pemkab Lampung Barat,"tukasnya.

Diketahui, kejadian harimau menyerang manusia itu sudah empat kali terjadi sejak Februari 2024.

Kejadian pertama, membuat korban meninggal dunia. Lalu kejadian kedua, korban selamat dengan terkaman dari belakang ketika sedang mengendarai motor. Beruntungnya, terkaman harimau itu mengenai bagian belakang motor dan tangki semprot.

Selanjutnya pada kejadian ketiga, korban meninggal dunia dan kejadian keempat atau terbaru ini korban seorang petani nyaris menjadi mangsa hewan buas itu, namun korban dapat menyelamatkan diri dengan luka cakar di bagian leher dan kening.

Pihak aparat kepolisian Polres Lampung Barat dan TNI Kodim 0424/Lampung Barat, menyerukan kepada masyarakat Suoh agar tidak bertindak anarkis terkait penanganan satwa di wilayah tersebut. Sebab, tindakan itu tentunya merugikan banyak pihak.

(zai/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER