Paspampres Buka Suara soal Kakek Wafat usai Diadang saat Jokowi Kunker

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2024 04:37 WIB
Paspampres menyebut seorang kakek meninggal dunia bukan karena pengadangan yang dilakukan anggotanya.
Paspampres buka suara soal kakek meninggal usai diadang saat kunker Jokowi. Ilustrasi. Foto: iStock/aradaphotography
Jakarta, CNN Indonesia --

Paspampres buka suara ihwal seorang kakek yang ingin masuk ke Masjid di Labuhanbatu, Sumatera Utara namun diadang aparat hingga dibawa ke pinggir jalan saat kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Berdasarkan video yang viral, usai insiden itu sang kakek kemudian tak sadarkan diri. Kakek itu sempat dibawa ke rumah sakit, namun meninggal dunia.

Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan kakek itu meninggal dunia bukan karena pengadangan yang dilakukan oleh anggotanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak benar adanya Almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju mesjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu dihalangi anggota Paspampres," kata Herman kepada wartawan, Senin (18/3).

Herman menyebut berdasarkan video yang viral, terlihat kakek itu dihalangi oleh seorang perempuan saat menuju ke Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu.

Padahal, kata dia, paspampres yang bertugas saat itu tidak ada Wan TNI atau prajurit perempuan. Ia menyebut saat itu yang bertugas seluruhnya adalah prajurit paspampres laki-laki.

Herman juga menerangkan bahwa anggota paspampres bertugas di ring 1 pengamanan dan melekat dengan objek VVIP yakni Presiden Joko Widodo.

"Paspampres dalam melaksanakan tugas di Labuhan Batu saat mengamankan Presiden RI Joko Widodo untuk melaksanakan Shalat Jumat di Mesjid Agung Rantau Prapat terdiri dari personel pria. Dalam pelaksanaan tugas saat itu tidak disertai dengan Wan TNI atau Prajurit Wanita," tutur dia.

"Sehingga apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial (medsos) bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan salat di Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu itu anggota paspampres adalah tidak benar," lanjutnya.

Lebih lanjut, Herman turut prihatin dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum.

"Turut berbela sungkawa atas meninggalnya Almarhum Bapak Marhan Harahap," ucap dia.

Peristiwa ini mencuat setelah viral di media sosial unggahan dua video terkait kejadian seorang kakek yang diadang petugas polisi hingga TNI ketika ingin masjid saat kunker Jokowi.

Dalam kunjungannya, Jokowi melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Rantauprapat di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Pada video pertama, tampak seorang kakek bernama Marhan Harahap berjalan menuju masjid bersejarah tersebut. Setibanya di depan gerbang masjid, Marhan yang mengenakan jubah panjang berwarna putih tiba tiba diadang seorang polwan berkerudung coklat.

Kakek tersebut mengangkat tangannya memohon izin kepada Polwan tadi agar diperbolehkan memasuki masjid. Namun, petugas tersebut tak memberikan izin. Kemudian datang aparat kepolisian lainnya dan TNI langsung ikut mencegat korban.

Selanjutnya korban dibawa ke bahu jalan. Dalam video, korban tampak tersungkur. Setelah itu kakek tadi pun tak sadarkan diri. Ratusan orang yang melihat kejadian itu tak bisa berbuat banyak.

Di lokasi juga tampak banyak petugas yang melakukan penjagaan. Lalu anggota TNI berupaya membopong kakek tersebut. Di saat bersamaan mobil polisi militer juga tiba di lokasi.

Lalu dalam video viral yang kedua, kakek tersebut tampak terbujur kaku di tempat tidur di rumah sakit. Beberapa keluarga korban menangis histeris melihat korban yang sudah meninggal dunia.

(dis/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER