Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut Jawa Tengah (Jateng) masih menjadi tujuan utama mudik pada periode libur Lebaran 2024.
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan temuan itu didasari hasil survei potensi pergerakan angkutan yang sempat digelar Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Slamet menyebut dari hasil survei tersebut, diperkirakan ada 193,6 juta masyarakat yang melakukan perjalanan baik untuk pulang kampung maupun liburan pada libur Lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang melakukan tradisi mengunjungi orang tua dan memanfaatkan waktu liburan lebaran ke lokasi wisata itu hampir 10,6 persen. Sementara yang mudik 52 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (21/3).
Berdasarkan destinasi tujuannya, Slamet mengatakan Jateng diperkirakan akan menjadi wilayah dengan tujuan mudik paling banyak sebesar 61,6 juta orang.
Sementara di posisi selanjutnya adalah ke wilayah Jawa Timur dengan perkiraan 37 juta pemudik.
Lalu ke Jawa Barat dengan perkiraan 32 juta pemudik, Yogyakarta sebanyak 11 juta pemudik, dan DKI Jakarta sebanyak 6,4 juta pemudik.
Di sisi lain, Slamet mengatakan daerah asal pemudik paling banyak ditempati Jawa Timur dengan jumlah pemudik sekitar 16,17 persen atau 31,3 juta orang.
Selanjutnya Jabotabek sekitar 14,68 persen atau 26,43 juta orang.
"Jawa Tengah sekitar 13,48 persen atau sekitar 26 juta orang. Selanjutnya Jawa barat non-Bodebek itu 22 juta, kemudian Sumatera Utara itu 10,60 (persen). Itu lima daerah asal mudik terbanyak," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyebut dari hasil survei yang sama, moda transportasi kereta api diprediksi paling banyak dipilih pemudik sebanyak 39,32 juta orang atau sekitar 20,30 persen.
Kemudian sebanyak 37,61 juta orang atau 19,37 persen pemudik memilih menggunakan bus, mobil pribadi sebanyak 35,42 juta orang atau 18,29 persen dan sepeda motor 31,12 juta orang atau 16,07 persen.
"Sedangkan untuk bus, mobil pribadi, sepeda motor itu rata-rata ada yang 37 juta, 35 (juta), dan 31 (juta) Ini yang akan kita kelola yang melewati darat," kata Slamet Santoso.
(tfq/kid)