Bentrok terjadi saat dua kelompok massa berdemonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, saat Mahkamah Konstitusi menggelar sidang sengketa Pilpres 2024, Rabu (27/3).
Pantauan CNNIndonesia.com, dua kelompok massa itu terlibat aksi saling melempar air mineral hingga batu
Awalnya, kelompok massa pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendekat ke arah massa lain. Tiba tiba, air mineral hingga batu saling dilempar kedua kelompok massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Woooi.... Woooi," teriak dua kelompok massa sambil saling melempar. Batu dan kayu beterbangan ke arah berlawanan.
Sampai berita ini ditulis, kedua kelompok masih bersitegang.
Polisi pun berusaha memisahkan massa dengan membuat barikade.
Demo ini melibatkan satu kelompok massa pendukung Anies-Cak Imin yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu. Mereka membawa spanduk meminta MK batalkan hasil Pemilu dan diskualifikasi pasangan nomor urut 2.
"Buat apa ada Pemilu, rakyat dibohongi. Sekarang saatnya MK ayo berani fokus pada rakyat," kata seorang orator.
Kelompok massa ini mengaku bagian dari pendukung pasangan Anies-Muhaimin. Aksi itu disebut juga untuk memberi dukungan moral kepada Anies-Muhaimin.
"Agar tetap semangat dan tidak menyerah. Kita juga beri dukungan kepada hakim MK, kita ingin menyelamatkan MK, supaya mereka tidak salah jalan, bisa ambil keputusan berpihak pada nilai kebenaran," kata orator.
Kelompok lainnya melakukan aksi tidak jauh dari tempat massa pertama. Kelompok massa ini mayoritas adalah pemuda.
Mereka membawa sejumlah spanduk di antaranya bertuliskan 'stop narasi Pemilu curang', 'hormati hasil Pemilu' hingga 'hakim MK jangan masuk angin'
"MK jangan mau diintervensi, jangan terprovokasi oleh kelompok yang meneriakkan kecurangan," kata orator.
Orator ini mempertanyakan dari mana anggaran jika nanti Pemilu diputuskan diulang.
"Pakai uang siapa ya? Apakah warga? Warga mau kasih enggak? Kita tidak mau karena kepentingan kelompok tertentu adanya membatalkan pemilu," kata orator.