Sekretariat Presiden meminta maaf atas antrean open house di Istana Kepresidenan yang berujung aksi dorong-dorongan antarwarga.
Kabiro Protokol Sekretariat Presiden Muhammad Yusuf Permana memahami antusias masyarakat sangat tinggi. Sementara itu, waktu yang ada sangat terbatas.
"Kami mohon maaf apabila tidak dapat mengakomodir semua kehadiran masyarakat," kata Yusuf melalui pesan singkat, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, "Tentu saja hal tersebut akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat."
Yusuf mengatakan waktu yang tersedia memang terbatas. Sebab open house digelar mendekati waktu salat Zuhur.
Meski begitu, ia mengapresiasi kehadiran masyarakat dam open house di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Kami sangat menghormati dan sangat menghargai serta mengucapkan terima kasih atas kepada masyarakat yang datang ke istana," ucapnya.
Sebelumnya, aksi dorong-dorongan terjadi saat warga mengantre masuk ke Istana Kepresidenan Jakarta. Kejadian itu berlangsung di pintu kaca, lokasi pemeriksaan sebelum masuk istana.
Permasalahan dipicu warga bertiket merah yang berusaha masuk lebih dulu. Padahal, protokol istana mendahulukan warga dengan tiket kuning.
"Jalan! Enggak usah dorong-dorong!" kata seorang pria yang memegang tiket merah di barisan depan.
"Makanya jangan di depan!" ucap pria yang memegang tiket kuning.
(dhf/gil)