Bibir Muntahir Somoradijo (82) dan Siti Marmah (72) tak berhenti merapal syukur. Keduanya merupakan suami istri asal Bojonegoro, Jawa Timur, yang tahun ini segera berangkat menunaikan ibadah haji.
Sehari-harinya, Siti dan Muntahir adalah juru parkir yang membuka lahan parkir di depan rumahnya, di Desa Jetak, Bojonergoro. Penghasilannya pun pas-pasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Sehari-sehari bekerja] penitipan sepeda di depan rumah, di latar. Depan terminal lama, sekarang depan Taman Rajekwesi," kata Siti, saat diketahui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sabtu (11/5).
Dalam sehari, kata Siti, dia dan suaminya berpengahasilan tak tentu. Paling sedikit dia hanya mengantongi Rp50 ribu, kalau parkiran sedang ramai mereka bisa meraup Rp100 ribu.
Uang itu kemudian mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan sebagian lagi ditabung untuk biaya haji.
"Enggak mesti kadang sepi kadang ramai, kalau ramai ya bisa Rp100 ribu sehari, kadang ya Rp50 ribu kadang Rp75 ribu. Kalau ada sisanya ya ditabung," ujarnya.
Meski begitu, mereka berdua tak lupa juga menyisihkan sebagian pendapatannya untuk infak atau bersedekah ke orang-orang yang membutuhkan.
"Kalau infak, ya tiap bulan dapat berapa ya saya infakin. Infaknya saya bagi-bagikan ke anak-anak. Pokoknya kalau ada orang yang enggak punya atau anak yatim gitu. Terus setiap bulan infaknya, setiap bulan disisihkan," katanya.
Muntahir dan Siti pun membulatkan tekadnya mendaftar haji pada 2012 silam. Kini keduanya masuk di kloter 3 jemaah Haji Embarkasi Surabaya, yang bakal berangkat ke tanah suci Minggu (12/5) besok.
"Saya bersyukur Alhamdulillah saya kok bisa baik haji barengan dengan bapak. Bersyukur sekali sama Allah," ucapnya.
Beberapa bulan sebelum berangkat Siti dan Muntahir yang memiliki empat anak ini, gencar berolah raga. Keduanya sadar usianya tak lagi muda.
(frd/fra)