Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi santai kemungkinan akan ada aksi unjuk rasa atau demo saat gelaran KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, 18-25 Mei 2024.
Luhut mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi unjuk rasa itu agar tak mengganggu gelaran rembuk internasional tersebut. Dia pun mempersilakan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi, termasuk lewat aksi unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau demo, demo saja," ujar Luhut singkat usai memimpin rapat Tactical Floor Game (TFG) WWF ke-10 di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Kota Denpasar, Jumat (17/2).
Di tempat yang sama, Pangkogabwilhan II Marsdya TNI M Khairil Lubis mengatakan pihaknya pun bakal siap mengantisipasi demi menjamin keamanan apabila terjadi demonstrasi.
"Jadi itu sudah kita antisipasi dan sudah di tactical floor game. Kemungkinan-kemungkinan itu harus selalu kita timbulkan, karena kesiapan TNI ketika itu terjadi langsung bisa kita lakukan cara apa," ujarnya.
Ia juga menerangkan sebenarnya jauh sebelum itu pihaknya sudah melakukan early warning atau melakukan peringatan dini menjamin kelancaran kegiatan internasional itu, termasuk ke sejumlah elemen warga di Bali.
"Dengan selalu mengikuti perkembangan mereka dan kita gunakan dialog termasuk menggunakan pecalang untuk dialog dengan masyarakat yang akan melakukan itu. Hingga saat ini tidak ada yang sangat relevan untuk mengganggu kegiatan ini," ujarnya.