17 Jemaah Haji Jatim Gagal Berangkat, Satu karena Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mei 2024 02:30 WIB
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris mengatakan total ada 17 orang jemaah yang gagal berangkat. Sebagian besar mereka mengalami sakit.
Sejumlah calon jemaah haji di Jawa Timur yang berangkat dari Embarkasi Surabaya batal terbang ke Arab Saudi. Satu di antaranya karena meninggal dunia. Ilustrasi (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sejumlah calon jemaah haji di Jawa Timur yang berangkat dari Embarkasi Surabaya batal terbang ke Arab Saudi. Satu di antaranya karena meninggal dunia.

Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Abdul Haris mengatakan total ada 17 orang jemaah yang gagal berangkat. Sebagian besar mereka mengalami sakit.

"Sampai saat ini jemaah kita 17 orang, satu wafat, tiga kembali daerah untuk perawatan lebih lanjut, tujuh masih di RSUD Asrama Haji, enam adalah suami dan istri yang sedang dirawat," kata Haris, Senin (20/5).

Haris menyebut salah satu jemaah yang meninggal dunia itu ialah Sastrowiryo Bin Kasanrejo (78) kloter 16 dari Kabupaten Madiun. Dia meninggal Jumat (17/5), sekitar pukul 07.00 WIB.

Seharusnya, lanjut Haris, Sastrowiryo berangkat ke tanah suci Kamis (16/5) lalu, namun batal karena mengalami sakit lambung, lalu meninggal dunia.

Tak hanya itu, ada calon jemaah haji dari Magetan, Malang dan Lamongan dipulangkan karena sakit.

"Dipulangkan Magetan, Malang dan Lamongan, untuk Lamongan gagal ginjal, sisanya anemia dan sesak nafas," jelasnya.

Selain itu, ada juga jemaah dari kloter 32 Kabupaten Pasuruan yang mengalami sesak napas usai pesawat lepas landas. Akhirnya pesawat kembali ke bandara dan jemaah tersebut menjalani perawatan.

"Iya sesak napas diturunkan ke Juanda, sedang dalam proses pengobatan," katanya.

Haris mengatakan, kini pihaknya masih menunggu hingga para calon jemaah tersebut sembuh. Selanjutnya, panitia bakal mengatur keberangkatan mereka di kloter berikutnya.

"Kita mendekati injury time (menit terakhir) untuk memastikan pengurusan visa penggantinya. Kalau kita dekat khawatirnya proses pembatalan atau proses penggantian akan sulit," ujarnya.

Pihaknya juga bakal melakukan evaluasi terkait pengecekan kesehatan. Hal itu untuk mengantisipasi lolosnya jemaah yang menderita sakit.

"Pemeriksaan biasa sesua SOP (standar operasional prosedur), seperti standar pemeriksaan kesehatan, tekanan darah, jantung, kesiapan secara fisik diperhatikan," ucapnya.

(frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER