Prabowo Heran Muncul Istilah Presidential Club: Minum Kopi Saja

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mei 2024 15:30 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto heran muncul istilah presidential club. Ia bahkan menilai hal itu tak perlu dibentuk.
Presiden terpilih Prabowo Subianto heran muncul istilah presidential club. Ia bahkan menilai hal itu tak perlu dibentuk. (AFP/KARIM JAAFAR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden terpilih Prabowo Subianto heran muncul istilah presidential club. Ia bahkan menilai hal itu tak perlu dibentuk.

Presidential club sendiri merupakan kelompok perkumpulan presiden yang wacananya diisi oleh mantan presiden RI, mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo mengaku tak pernah bicara soal presidential club. Namun, menurutnya, mungkin ada orang yang mendengar pemikiran dirinya dan menganalisa bahwa itu sebuah klub.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini kan presidennya tinggal beberapa orang. SBY, Bu mega, Jokowi, sekarang 20 Oktober Insya Allah saya. Hanya empat orang, empat gak usah bikin club, minum kopi saja bisa," kata Prabowo dalam wawancara bersama TV One dikutip Jumat (24/5).

Oleh karena itu, Prabowo menilai ihwal presidential club tidak perlu dibesar-besarkan. Ia pun mengaku belakangan tak banyak komentar karena inti dari perkumpulan mantan presiden itu hanya untuk berkomunikasi.

Prabowo menambahkan dirinya ingin menerapkan ajaran dari nenek moyang orang Jawa yang memiliki istilah 'Mikul Duwur Mendem Jero'.

"Jadi yang baik kita angkat, yang kurang baik kita tanam, sehingga ke depan sebagai pemimpin, mantan presiden pun masih pimpinan, punya jasa, punya pandangan, punya pengalaman kan bagus kalau komunikasinya baik," jelas Prabowo.

Wacana pembentukan presidential club pertama kali dilontarkan juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Jumat (3/5) lalu.

Dahnil menyebut presidential club sebenarnya bukan institusi. Istilah ini juga merupakan istilah yang dia sampaikan berangkat dari keinginan Prabowo.

Pembentukan kelompok ini juga dilakukan agar para mantan presiden yang masih ada bisa rutin bertemu. Dalam pertemuan itu mereka bisa bicara berbagai hal, termasuk masalah-masalah strategi kebangsaan.

"Presiden club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya (isinya) semua mantan presiden kita yang masih ada," katanya.

Wacana pembentukan Presidential Club sendiri mendapat respon beragam dari partai maupun pengamat politik. PDIP mempertanyakan urgensi pembentukan Presidential Club tersebut.

Selain itu, PKS yang juga berada di luar koalisi Prabowo-Gibran mewanti-wanti potensi tumpang tindih wewenang antara Presidential Club dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang diamanatkan dalam undang-undang.

(mrh/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER