Penumpang Kebingungan Stasiun MRT Blok M Ditutup Imbas Crane Jatuh

Sejumlah calon penumpang kebingungan saat Stasiun MRT Blok M ditutup usai crane atau muatan besi proyek Gedung Kejagung terjatuh di jalur MRT.

Anshory (25) mengaku kebingungan mencari alternatif transportasi untuk pulang ke kediamannya menuju kawasan Benhil, Jakarta Selatan.

"Saya bingung, saya mau pulang ke Benhil, tapi karena ada kejadian ini terpaksa naik angkutan umum lain. Terganggu banget," ujarnya saat ditemui, Kamis (30/5).

Sementara itu penumpang lainnya, Annisa juga mengaku bingung lantaran sempat dilempar-lempar oleh petugas MRT. Ia mengaku awalnya ingin naik MRT dari Stasiun ASEAN.

Namun ketika di Stasiun ASEAN, Annisa mengaku diarahkan untuk naik dari Stasiun Blok M BCA karena sedang ada gangguan.

"Aku pas lagi dari ASEAN. Iya jalan ke sini, tadi infonya dari ASEAN bisa naik dari sini Blok M, tapi enggak bisa juga sama," ujar Annisa.

Akibat kejadian tersebut, ia mengatakan terpaksa memilih menggunakan moda transportasi lainnya meskipun harus menghadapi kemacetan.

"Iya (terganggu), udah gitu pas jam pulang kantor. Jadinya aku enggak bisa naik MRT, jadinya pulang naik Gojek," ucapnya.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan perjalanan MRT dihentikan sementara imbas jatuhnya muatan proyek pembangunan Gedung Kejagung.

"Sehubungan dengan adanya insiden diduga jatuhnya alat berat dari kegiatan konstruksi yang sedang dikerjakan di Area Gedung Kejaksaan Agung RI oleh Kontraktor Hutama Karya, maka operasional MRT Jakarta akan dihentikan sementara," tuturnya.

Ahmad mengatakan, saat ini, MRT Jakarta masih melakukan evakuasi penumpang ke Stasiun MRT terdekat.

"Dan sedang dilakukan penanganan oleh tim terkait dan untuk perkembangan informasi lebih lanjut, dapat dipantau pada media sosial MRT Jakarta," kata dia.