XTC dan Moonraker Bantah Keras Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mei 2024 08:00 WIB
Petugas Kepolisian menyimpan barang bukti dari tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan saat menggelar konferensi pers di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5/2024). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah kelompok motor di Cirebon, Jawa Barat, menggelar konferensi pers bersama terkait kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina serta kekasihnya Muhammad Rizky (Eky) pada 2016 silam.

Para pentolan kelompok bermotor di Cirebon seperti dari XTC, Moonraker, Konak, dan Grab on the Road (GBR) menggelar konferensi pers bersama di Kota Cirebon terkait peristiwa tersebut, Kamis (30/5).

Ketua XTC Kota Cirebon, Alfianas mengatakan peristiwa kematian Vina dan Eky bukan disebabkan dari perseteruan antarkelompok bermotor seperti kabar yang beredar selama ini.

"Saat 2016 itu jujur saja dari unsur kami masing-masing tidak ada masalah apapun," kata dia.

Alfianas mengaku memang Eky kekasih Vina itu merupakan anggota XTC, tapi Vina bukan bagian dari kelompok motor tersebut.

"Iya benar kalau saudara Eky memang terdaftar sebagai anggota dari XTC 04 Sumber," katanya, "Sedangkan Vina itu setahu kami hanya sebatas simpatisan biasa, bukan anggota XTC."

8 terpidana & Pegi bukan anggota kelompok motor Cirebon

Sementara untuk delapan terpidana, termasuk Pegi Setiawan yang baru ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi setelah 8 tahun buron, Alfianas  menyebut mereka bukan bagian dari sejumlah kelompok bermotor yang ada di Cirebon.

"Untuk seluruh terpidana dan satu orang yang baru ditetapkan tersangka, jujur saja kami tidak ada mengenali dan bukan anggota kelompok motor," kata Alfianas.

Oleh karena itu, Alfianas dan pentolan kelompok motor di Cirebon itu menegaskan kejadian pada 2016 silam bukan disebabkan perseteruan antarkelompok bermotor seperti yang dikabarkan selama ini.

"Bisa kami pastikan kejadian 2016 itu bukan dari permasalahan antarkelompok motor baik XTC, Konak, GBR, dan Moonraker," ujarnya.

"Kami sangat menyayangkan netizen yang selalu menyudutkan kelompok motor dalam kejadian ini," sambung Alfianas.

Pihaknya berharap netizen untuk tetap bijak dalam menanggapi permasalahan ini. Pasalnya, kata dia, sampai dengan saat ini tidak ada permasalahan antarkelompok bermotor khususnya di Cirebon.

"Saya harap netizen jangan sangkut pautkan kami dalam kasus ini, karena kami pastikan kejadian itu bukan perseteruan kelompok motor," tekan Alfianas.

Ketua Dewan Pembina Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana juga menyanggah peristiwa kematian Vina dan Muhamad Rizky itu diawali perseteruan antarakelompok bermotor Moonraker dan XTC.

"Saya menolak keras kalau ada pernyataan kasus ini disebabkan perseteruan antara Moonraker dan XTC. Karena kita sudah menjaga kondusivitas ini setelah kelompok bermotor ini bertransformasi menjadi ormas dan OKP," tegasnya.

Mengonfirmasi apa yang dikatakan Alfianas, dia juga menyebut delapan terpidana dan Pegi yang sudah dijadikan tersangka oleh polisi itu sebagai anggota kelompok motor di Cirebon, terutama Moonraker.

"Kita kan by data, dan atas nama tersebut tidak ada. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Moonraker untuk memastikan bahwa nama-nama itu tidak ada dalam keanggotaan di kami," jelasnya

"Harapan kami kepada masyarakat jangan sampai merugikan salah satu pihak. Sedangkan untuk kasus ini kami percayakan kepada Polri supaya kasus ini terang benderang," ujar Indra.

FPetugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5/2024). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sebelumnya, dalam keterangan terbaru kepolisian yang disampaikan pada 26 Mei lalu menyatakan para terpidana dan tersangka pembunuhan Vina Cirebon itu adalah kelompok motor yang menjadi rival Eky dari kelompok motor lain.

Pegi yang baru dijadikan tersangka setelah delapan tahun kasus berlalu disebut polisi sebagai otak utama pembunuhan. Polisi mengatakan hal itu dikuatkan dengan hasil penyelidikan yang mengungkap awal keributan pembunuhan Vina dan Eky diawali inisiatif dari Pegi.

"Jadi memang PS merupakan otak pelaku, ketika mereka kumpul-kumpul sesama geng motor mereka di Moonraker, ada Geng XTC yang lewat di jalan itu, mereka lempari dengan batu, itu yang terjadi. Nah pada saat kejadian PS mengajak yang lain untuk mengejar korban. Yang dia sampaikan 'saya ada masalah dengan itu, kejar'," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, di Polda Jabar, Minggu (26/5).

Kemudian Pegi dan salah seorang terpidana, mengejar Vina dan Rizky. Keduanya berhasil memberhentikan kendaraan yang ditumpangi Vina dan Rizky.

"Kemudian dikejar berdua sampai dengan di jembatan layang dipukul korban sampai jatuh kemudian dibawa korban ini satu motor dengan tersangka lain, korban Eky dan Vina satu motor dibawa ke kebun kosong, baru yang lainnya ramai-ramai mengikuti,"katanya.

Saat itu, Vina dan Rizky langsung menjadi sasaran oleh Pegi. Dan pada saat itu juga, Vina disetubuhi oleh Pegi dan diikuti para pelaku lainnya.

"Jadi menurut keterangan salah satu pelaku juga bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap Vina yang masih di bawah umur, pada saat dalam kondisi pingsan yang melakukan persetubuhan pertama adalah PS, kemudian diikuti oleh tersangka lainnya kecuali yang di bawah umur tidak ikut melakukan persetubuhan," katanya.

Sementara itu, Pegi saat dirilis Polda Jabar pada 26 Mei lalu di hadapan wartawan menyatakan dia bukanlah pelaku pemerkosaan hingga pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya. Sebelum digiring kepolisian menjauh dari wartawan, Pegi sempat mengatakan semua tuduhan kepadanya merupakan kebohongan.

Belakangan, kuasa hukum Pegi menyatakan kliennya akan mengajukan praperadilan.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/tim/kid)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK