Prabowo Minta Kebut Bantuan Pengairan dari Gua Bawah Tanah Gunungkidul

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meminta eksplorasi belasan gua bawah tanah dimaksimalkan untuk memperluas jangkauan bantuan pengairan lewat program sumur bor dan pipanisasi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Hal tersebut diutarakan Prabowo saat meninjau lokasi sasaran bantuan Sumur Bor dan Pipanisasi di Banyusoco, Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (3/6).

Prabowo menyebut berkat bantuan bantuan sumur bor dan pipanisasi oleh Kemenhan melalui Universitas Pertahanan, di Banyusoco ini sudah sekitar 700 hektare lahan pertanian mampu terairi secara baik.

Presiden terpilih RI dari Pilpres 2024 itu pun berharap akan lebih banyak lagi lahan pertanian yang terselamatkan dari potensi kekeringan, khususnya saat musim kemarau tiba.

"Mudah-mudahan nanti kita terus ya Insyaallah bisa sampai tujuh ribu hektare," tutur Prabowo di lokasi.

Lihat Juga : PN Jakpus Tolak Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Pencalonan Gibran

Mulanya Prabowo--yang datang ke lokasi itu menggunakan helikopter--mendapat penjelasan dari Rektor Universitas Pertahanan, Letjen TNI Jonni Mahroza mengenai progres pemanfaatan bantuan dari Kementerian Pertahanan yang disalurkan tahun lalu itu.

Setelahnya, kepada wartawan, Jonni menyebut Prabowo menginstruksikan eksplorasi ke 15 goa untuk memperluas jangkauan pengairan lewat program sumur bor dan pipanisasi ini.

"Tadi sudah ada perintah dari Bapak Prabowo untuk melanjutkan. Mudah-mudahan sebelum 17 Agustus (2024) kita sudah selesai menggarap 7.400 (hektare lahan) itu," ucapnya.

Pipanisasi air dari eksplorasi satu gua

Kepada Prabowo di lokasi, Jonni menjelaskan bantuan dari Kemenhan ini memanfaatkan air bawah tanah dari Goa Buntet menggunakan tiga pompa untuk mengairi lahan seluas sekitar 1.009 hektare di Banyusoco.

"Ini airnya bisa minimal 15 liter/detik. Jad untuk mengaliri semua reservoir ini, 82 tandon kita punya pak, toren-toren semua itu sekitar 8 jam bisa," kata Joni.

Klaim Jonni, dengan bantuan ini masyarakat tak perlu melulu mengandalkan sawah tadah hujan dan bisa melaksanakan panen dari sekali menjadi ke tiga kali setahun.

Jonni menuturkan, air sebanyak itu diperoleh lewat eksplorasi satu goa saja. Sementara masih ada 15 goa lainnya yang belum dijamah, sehingga perkiraannya pemanfaatan air tanah ini mampu mengair 7.400 hektare di Playen.

"Baru satu goa, masih ada 15 goa lagi," ujar Joni.

Lihat Juga : PDIP Kaji Usulan Nama Anies hingga Pramono Anung untuk Pilgub DKI