Motif 18 Bonek Jadi Tersangka Rusuh di Suramadu: Bermula dari TikTok

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2024 03:30 WIB
Ilustrasi suporter bola bonek rusuh di Suramadu. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Sruabaya, CNN Indonesia --

Peristiwa bentrokan suporter Persebaya Surabaya, Bonek dengan polisi di Jalan Kedung Cowek, atau akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat (31/5) malam bermula dari postingan ejekan di media sosial.

Salah satu Bonek yang jadi tersangka, MST (21) asal Waru, Sidoarjo mengatakan merasa emosi karena ejekan dari kelompok suporter Persib Bandung, Flower City Casual (FCC) di media sosial Tiktok.

"Di awali dari akun Tiktok suporter Persib yang bernama FCC, itu awal pemberangkatan mengejek kepada suporter Persebaya untuk menantang," kata MST di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (3/5).

Tak hanya itu, MST mengatakan pihaknya makin naik pitam karena kelompok FCC itu menyebut akan memukul rata Surabaya, sembari mengacungkan pose jari tengah.

"Dari akun Tiktok mulai ada kata-kata 'kita pukul ratakan surabaya'. Sedangkan di Perak mengacungkan jari tengah ke suporter Persebaya waktu berangkat," ucapnya.

Karena kesal, MST bersama para Bonek lainnya kemudian melakukan sweeping sejumlah bus dan kendaraan lain, usai laga Final Liga 1 antara Madura United vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/6).

Mereka mengepung Jalan Kedung Cowek, atau di akses keluar Suramadu sisi Surabaya. Polisi yang mengetahui hal itu lalu berusaha membubarkan suporter.

Bentrokan pun terjadi. Suporter disebut merusak pot dan rambu lalu lintas sepanjang Jalan Kedung Cowek, satu mobil dinas Polri dan dua mobil milik warga. Mereka juga menyerang aparat dengan lemparan batu serta kayu.

Sementara itu, Kasatreskirm Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetya membenarkan, kejadian ini memang berawal dari aksi saling ejek antara suporter Persib Bandung dengan Persebaya Surabaya di media sosial.

"Kami sampaikan berkaitan dengan kronologi itu diawali saling ejek pada beberapa akun media sosial Tiktok, ejekan Persib Bandung mengejek Persebaya, kemudian saling ejek," kata Prasetya.

Saling ejek di media sosial itu kemudian membuat Bonek terprovokasi melakukan sweeping di Jalan Kedung Cowek, akses keluar Suramadu. Hingga berujung bentrok dengan aparat kepolisian.

"Provokasi itu menyebabkan terprovokasinya Bonek untuk berkumpul, untuk sweeping dari suporter Persib Bandung," ujarnya.

Kini, kata Prasetya, polisi masih akan mendalami para pemilik akun media sosial yang menyebar ejekan dan provokasi itu. Kasus ini akan terus berkembang.

"Kami masih lakukan pendalaman, ini akan terus berkembang sesuai dengan peran masing-masing," pungkasnya.

Jadi Tersangka Usai Cegat Suporter Persib 

Sebanyak 18 orang yang disebut sebagai suporter Persebaya Surabaya, Bonek, ditetapkan jadi tersangka kericuhan di Jalan Kedung Cowek, atau akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat (31/5) malam.

Mereka diduga hendak mencegat suporter Persib Bandung atau Flower City Casual (FCC) yang akan pulang melalui Jembatan Suramadu, setelah menonton pertandingan Final Liga 1 antara Madura United Vs Persebaya Surabaya, di Stadion Gelora Bangkalan.

Para tersangka itu yakni, A (19), MZ (26), BRZ (18), NF (18), ADR (21), YW (24), MST (21). Kemudian tersangka yang masih berusia di bawah umur atau anak berhadapan dengan hukum (ABH) antara lain TST (17), SBA (17), MNA (17), ABS (17), MAR (16), FPS (16), MRA (17), RPPS (15), MAF (17), QA (16) dan NRF (15).

18 orang itu diduga sudah menyerang petugas kepolisian, merusak pot dan rambu lalu lintas sepanjang Jalan Kedung Cowek, merusak satu mobil dinas Polri dan dua mobil milik warga, dengan total kerugian Rp24,5 juta.

Atas perbuatannya, 18 tersangka itu terancam jeratan Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara, dan Pasal 212 KUHP dengan ancaman kurungan 1 tahun 4 bulan. 

(frd/dal)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Menilik Rencana IPO Persib

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK