Ketua DPR Puan Maharani berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo segera bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membahas nama baru Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN (OIKN).
"Sebaiknya pemerintah sekarang berbicara dengan pemerintah yang akan datang siapa yang kemudian akan dipilih menjadi kepala definitif OIKN yang akan datang," kata Puan di kompleks parlemen, Selasa (4/6).
Pernyataan itu disampaikan Puan menyusul pengunduran diri Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe. Keduanya kini diganti Basuki Hadimuljono dan Raja Juli Antoni sebagai Pelaksana tugas (Plt.) kepala dan wakil kepala OIKN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal pengunduran diri keduanya, Puan secara khusus meminta agar pemerintah transparan dan memberi penjelasan. Dia tak ingin pengunduran diri Bambang dan Dhony menghambat progres percepatan IKN.
"DPR mengharapkan agar pemerintah bisa transparan bisa menjelaskan kenapa ketua dan wakil ketua Otorita IKN itu mundur," kata Puan.
"Sehingga investor nantinya tidak kemudian semakin tidak tertarik untuk datang ke IKN, dan pelaksanaan IKN itu bisa berjalan dengan target pemerintah," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR selaku mitra OIKN, Syamsurizal mengaku belum menjadwalkan rapat untuk membahas hal itu. Dia bilang pihaknya juga belum menerima informasi resmi penyebab pengunduran diri Bambang dan Dhony.
"Itu kan masih kabur. Itu mestinya menyelami dulu, kalau pun mundur karena apa? Isu apa gitu. Apakah karena lapangan, atau karena belum adanya kontraktor yang menyiapkan atau dananya yang tidak jalan atau bagaimana," kata Syamsurizal.
Sementara, Wakil Ketua Komisi II dari PKB Yanuar Prihatin mengaku pihaknya akan memanggil pemerintah dan pengelola Otorita IKN menyusul pengunduran diri Bambang dan Dhony.
Yanuar mengaku terkejut dengan pengunduran diri Bambang dan Donny. Terlebih, keputusan itu diambil di tengah rencana percepatan IKN.
"Apa sebenarnya yang terjadi? Komisi II akan memanggil pemerintah dan pengelola OIKN untuk menjelaskan hal ini," kata Yanuar saat dihubungi, Selasa (4/6).
(thr/pmg)