Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa menolak rencana pemerintah untuk Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA) dengan membakar ban bekas dan menyandera sebuah mobil boks, Senin (10/6).
Massa berorasi secara bergantian, namun pihak perwakilan DPRD Sulsel tidak kunjung menemui massa. Massa pun melempari pintu pagar kantor perwakilan rakyat tersebut.
Dalam aksinya massa HMI membawa delapan tuntutan di kantor DPRD Sulsel salah satunya adalah menolak rencana pemerintah terkait penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2024 tentang TAPERA yang dianggap tidak pro terhadap rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"HMI Cabang Makassar menolak rencana TAPERA yang tidak pro terhadap rakyat," kata koordinator aksi, Alwi.
Selain itu, massa juga mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk untuk mencopot Mendikbudristek Nadiem Makarim.
"Hentikan segala praktik komersialisasi pendidikan dan meminta kepada DPR RI untuk merekonstruksi sistem pendidikan. Makanya kami mendesak agar presiden mencopot Menteri Pendidikan," ungkapnya.
Kemudian massa juga menyoroti rencana Revisi Undang-undang (RUU) penyiaran yang akan memberangus kebebasan pers di Indonesia.
Akibat aksi unjuk rasa tersebut akses jalan di depan kantor DPRD Sulsel tidak dapat dilalui masyarakat, sehingga terjadi kemacetan yang panjang.
Hingga saat ini, massa masih melakukan aksi unjuk rasa menolak penerapan TAPERA.