13 Korban Kebakaran Gudang LPG Kritis: Luka Bakar 60-70 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jun 2024 14:32 WIB
Sebanyak 13 korban kebakaran di gudang LPG di Bali masih dirawat di RSUP dengan kondisi sangat kritis dan tak sadarkan diri.
Ilustrasi kebakaran gudang LPG di Bali. (iStockphoto/Tongpool Piasupun)
Denpasar, CNN Indonesia --

Sebanyak 13 korban kebakaran di gudang Liquid Petroleum Gas (LPG) di Ubung Kaja, Denpasar, Bali masih dirawat di Ruangan intensive care unit (ICU) di RSUP Dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah dengan kondisi sangat kritis dan tak sadarkan diri.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Ngoerah I Putu Kurniayanta mengatakan masih berupaya menstabilisasi kondisi para pasien.

"Karena memang luka bakar yang didapat dari semua pasien itu sangat keras. Sampai saat ini dari 13 (pasien) itu 12 orang dengan bantuan alat nafas. Karena, permasalahannya trauma ledakan itu juga berpengaruh pada jalan nafas bagian atasnya," kata dia saat konferensi pers di RSUP, Selasa (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga jalan nafas bagian atasnya bengkak dan sulit dia bernafas. Sehingga kami bantu dengan alat bantu nafas yang 12 orang korbannya. Dan tidak menutup kemungkinan yang satu ini kondisinya masih labil. Kemungkinan juga akan kami bantu dengan alat bantu nafas karena terkait dengan luka ledakan yang cukup keras sehingga masuk ke jalan nafas bagian atas," imbuhnya.

Kemudian, dari sistem organ tubuh yang lain para korban mengalami luka bakar cukup luas. Sehingga terjadi keguncangan dari saluran seluruh tubuhnya karena luka terlalu luas.

"Kemudian proteksi tubuh terhadap kulitnya yang terluka itu tidak ada. Sehingga banyak keluar cairan dan kami dalam hal ini memberikan cairan untuk menstabilkan kondisinya, dan secara umum kondisi ke-13 pasien ini adalah sangat kritis dan masih labil," jelasnya.

Ia menyebutkan, dari 13 pasien ada 12 pasien yang kondisi pernafasannya tidak bagus dan diberikan bantuan pernafasan.

"Dari 12 pasien dalam kondisi nafas kemungkinan kondisinya tidak begitu bagus. Begitu pula yang masih belum dengan alat bantu nafas. Kemungkinan, ke arah yang tidak bagus juga karena luas luka bakar berdasarkan pengalaman kami mungkin di atas 60 dan 70 persen, itu istilahnya agak sulit," ujarnya.

Kemudian, untuk kondisi paru-paru masih para pasien dalam proses belum begitu bagus juga, karena terkait inflamasi atau radang karena uap panas yang masuk lewat hidung dan kemudian ikut terbakar sampai paru-paru.

"Itu yang menyebabkan pembengkakan jalan napas bagian atas sampai ke bawah. Itu kami bantu dengan alat bantu napas sehingga masih bisa napas," ujarnya.

I Gusti Putu Hendra Sanjaya, Dokter Bedah Plastik di RSUP Ngoerah mengatakan kendati luka bakar di atas 60 persen dalam kasus tertentu masih ada yang selamat.

"Untuk kasus-kasus tertentu ada (yang selamat). Tapi kalau kondisi seperti ini karena traumanya, kejadiannya kan asapnya begitu hebat. Kalau kejadiannya di ruang terbuka tidak terlalu banyak asap yang masuk kemungkinan masih bisa kita selamatkan. Tapi kalau kondisi seperti ini, tergantung banyaknya kerusakan jalan napas sampai ke paru-paru," ujarnya.

Sebelumnya, tiga korban peristiwa kebakaran gudang LPG meninggal dunia, setelah dirawat di RSUP Ngoerah atau Sanglah Bali.

Korban meninggal bernama Yudis Aldyanto, Edi Herwanto dan Purwanto. Affan Priyambodo, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Ngoerah mengatakan peristiwa kebakaran gudang gas adalah kejadian luar biasa (KLB) dengan total pasien yang dirawat di Prof Ngoerah sebanyak 18 orang.

(kdf/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER