Pemprov DKI Imbau Distribusi Daging Kurban Pakai Besek Bambu dan Daun
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau panitia kurban menggunakan besek bambu dan daun pisang dalam mendistribusikan daging kurban pada Iduladha 1445 hijriah.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto meminta panitia kurban tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai.
Menurutnya, besek bambu dan daun pisang bisa menjadi opsi wadah daging kurban yang ramah lingkungan dan aman terhadap kesehatan.
"Masyarakat bisa menggunakan besek bambu, daun pisang, daun jati dan lain-lain yang berasal dari bahan alami ataupun wadah guna ulang yang masih layak dan higenis," kata Asep dalam keterangannya, Kamis (13/6).
Selain itu, Asep juga mengimbau panitia untuk tidak membuang limbah hewan kurban secara sembarangan ke kali.
"Jangan sampai membiarkan limbah hewan kurban, seperti darah dan isi perut, tanpa ditangani hingga berceceran, lalu membuangnya ke got, selokan, dan kali," ujarnya.
Ia mengatakan limbah hewan kurban yang tidak ditangani dengan baik bisa membuat lingkungan tidak nyaman karena bau hingga berisiko membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Lebih dari itu, pembuangan limbah potongan hewan kurban ke badan air bisa merusak ekosistem.
"Sederhananya, ikan di badan air bisa mati, jika limbah isi perut hewan kurban dibuang ke sana," tutur Asep.
Asep menyarankan warga Jakarta dapat menangani limbah hewan kurban dengan cara menguburnya di dalam lubang tanah, minimal 1 m³ untuk sapi berukuran 400-600 kg dan minimal 0,3 m³ untuk kambing yang berukuran 25-35 kg.
Beberapa imbauan itu sejalan dengan prinsip 'Eco Qurban' yang tengah digencarkan DLH DKI Jakarta. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.
(lna/isn)