Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim buka suara soal kecurigaan Komisi X DPR terkait kenaikan anggaran pendidikan dalam RAPBN tahun 2025 digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis.
Nadiem tak menjawab dengan tegas soal kecurigaan tersebut. Ia hanya mengaku akan mengecek isu itu.
"Nanti saya cek," kata Nadiem saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senayan, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kecurigaan soal kenaikan anggaran itu disampaikan Ketua Komisi X Syaiful Huda. Ia menaruh curiga lantaran tidak menemukan penambahan alokasi pembiayaan pendidikan meski anggaran pendidikan dalam usulan RAPBN 2025 mengalami kenaikan.
"Saya pada posisi curiga, ini perlu, masih perlu pembuktian. Bisa jadi kemungkinan anggaran itu (makan bergizi gratis) itu diambil dari situ (tambahan alokasi biaya pendidikan)," kata Huda saat dihubungi, Rabu (29/5).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menaikkan anggaran pendidikan dan kesehatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Anggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun, lebih tinggi dari anggaran 2024 sebesar Rp665,02 triliun.
"Kami menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi juga harus disertai peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal di Jakarta, Senin (27/5).
Dana tersebut direncanakan untuk peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan perguruan tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.
Adapun program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia berjanji memberikan makan gratis kepada untuk anak-anak sekolah demi mencegah stunting.
(mab/tsa)