Tangis Muazin Masjid Tertua di Maluku Terima Tongkat Khotbah Salat Id
Masjid tertua di Maluku, Masjid Al-falah di Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, sempat menggelar tradisi kumpul uang atau disebut warga 'Salawate' sebelum salat Id Hari Raya Idul Adha 1445 H digelar, Senin (17/6).
Kumpul uang atau 'salawate' dimulai dari saf bagian terdepan yang ditempati pemuka agama, pemuka adat hingga imam dan khatib. Dua orang muazin dan dua orang marbot yang bertugas mengambil uang 'salawate' sempat membawa sajadah mendatangi satu per satu saf yang diduduki para jamaah.
Usai mengumpulkan uang jemaah, barulah salat Idul Adha dimulai dan diimami oleh Hasan Sopalatu sekitar pukul 07:00 WIT.
Muazin Masjid tertua Negeri Sepa Yahya Bintahir sempat bercucuran air mata saat mengambil tongkat khotbah pertanda dimulainya khatib berkhotbah di mimbar.
Tongkat khotbah tersebut sempat diletakkan di atas mimbar yang beralaskan kain putih dan dihiasi dengan panji berwarna-warni yang melambangkan kerajaan dan agama. Tongkat khotbah pun berhasil diambil dan dipegang erat dengan mengumandangkan salawat.
Khatib masjid tertua Negeri Sepa Ami Bib dalam khotbah berjudul Alhajji Bil Kalbi atau tentang haji mengingatkan jamaah salat id terkait sejarah panjang Nabi Ibrahim dan Siti Hajar.
Ia lantas mengajak jamaah untuk mengenang peristiwa Nabi Ibrahim dan Siti Hajar karena dengan peristiwa tersebut umat muslim di seluruh dunia tengah menunaikan rukun Islam yang ke lima.
Ia juga mengajak umat muslim Indonesia terutama warga muslim Maluku untuk mendoakan keselamatan jamaah haji Indonesia terutama Maluku dan jamaah haji asal Negeri Sepa yang juga menggelar salat id di Mekah, agar mereka kembali ke tanah air dengan selamat.
Usai salat Idul Adha, warga juga menggelar tradisi bersalam-salaman sambil berpelukan antar satu sama lain hingga saling meminta maaf.
Warga juga menggelar doa bersama, mereka memanjatkan doa untuk keselamatan warga dan meminta perlindungan agar negeri mereka selalu rukun dan hidup saling mengasihi.
Setelahnya, warga Negeri Sepa akan menggelar tradisi hadrat antar hewan kurban keliling kampung. Tradisi hadrat yang diikuti peserta orang dewasa hingga anak-anak akan mengenakan pakaian serba hitam yakni jas hitam dan kopia hitam digelar pukul 14:00 WIT.
(sai/vws)