MA Tolak Kasasi Plate, Tetap 15 Tahun Bui & Landrover Dirampas Negara

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jul 2024 17:05 WIB
Mahkamah Agung menolak kasasi Johnny G Plate, dan menambah perbaikan bahwa satu mobil Landrover Nopol B 10 HAN yang dijadikan barang bukti untuk dirampas negara
Mahkamah Agung menolak kasasi Johnny G Plate, dan menambah perbaikan bahwa satu mobil Landrover Nopol B 10 HAN yang dijadikan barang bukti untuk dirampas negara. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam kasus korupsi pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo.

Johnny tetap divonis dengan pidana 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.

"Tolak kasasi terdakwa dan JPU," demikian dilansir dari laman Kepaniteraan MA dikutip Selasa (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan perbaikan sekadar barang bukti berupa 1 (satu) mobil Landrover Nomor Polisi B 10 HAN dirampas untuk negara dan diperhitungkan sebagai kompensasi pidana tambahan pembayaran uang pengganti yang dijatuhkan kepada Terdakwa = conform PN," sambungnya.

Perkara nomor: 3448 K/Pid.Sus/2024 itu diadili ketua majelis Soesilo dengan hakim anggota Sinintha Yuliansih Sibarani dan Yanto. Panitera pengganti Bayu Ruzul Azam. Putusan diketok pada Selasa, 9 Juli 2024.

Sebelumnya di tingkat banding, Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta menghukum Johnny dengan pidana penjara selama 15 tahun dan denda sebesar Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.

Hukuman uang pengganti Johnny ditambah menjadi Rp16,1 miliar dan US$10 ribu dari sebelumnya Rp15,5 miliar subsider dua tahun penjara.

Putusan banding diketok pada Senin, 12 Februari 2024 oleh ketua majelis hakim H. Mulyanto dengan anggota Anthon R. Saragih dan Brhotma Maya Marbun.

Johnny bersama sejumlah terdakwa lain di antaranya mantan Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif dan mantan Tenaga Ahli Human Development Universitas Indonesia (Hudev UI) Yohan Suryanto dinilai terbukti merugikan keuangan negara sejumlah Rp8 triliun terkait kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung lainnya.

(ryn/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER