Prabowo Effect Kalahkan Jokowi di Pilkada Jateng, Banten dan DKI

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jul 2024 06:30 WIB
Survei Litbang Kompas mencatat efek Prabowo mempengaruhi pertimbangan pemilih di tiga provinsi kini lebih besar ketimbang efek Jokowi.
Efek presiden terpilih Prabowo Subianto saat ini lebih besar ketimbang efek Presiden Jokowi dalam mempengaruhi pertimbangan pemilih di Pilkada Jateng, Banten, dan Jakarta. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Litbang Kompas Juni 2024 terkait Pilkada Jawa Tengah memotret lebih banyak responden yang mempertimbangkan untuk memilih paslon yang didukung Prabowo Subianto daripada Presiden Jokowi.

Dari 500 responden yang terlibat di survei ini, sebesar 66,4 persen mempertimbangkan paslon yang didukung Prabowo, 16,8 persen tak mempertimbangkan, dan 16,8 persen tidak tahu.

Sementara itu, responden yang mempertimbangkan memilih paslon yang didukung Jokowi sebesar 65,2 persen, 16 persen tak mempertimbangkan, dan 18,8 tidak tahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan serupa juga terekam pada hasil survei Litbang Kompas terkait Pilgub Jakarta dan Banten 2024.

Di Jakarta, persentase responden yang mempertimbangkan untuk memilih paslon yang didukung Prabowo ketimbang Jokowi lebih besar.

Dari 400 responden yang terlibat di survei ini, sebanyak 66,5 persen mempertimbangkan memilih paslon yang didukung Prabowo. Sementara 23,3 persen tak mempertimbangkan, dan 10,2 tidak tahu.

Angka itu lebih besar ketimbang responden yang mempertimbangkan paslon yang didukung Jokowi di angka 61 persen mempertimbangkan, 28,5 persen tidak mempertimbangkan, dan 10,5 persen tidak tahu.

Kemudian di Banten, dari 400 responden yang terlibat di survei ini sebesar 76,8 persen mempertimbangkan paslon yang didukung Prabowo, 14,8 persen tak mempertimbangkan, dan 8,5 persen tidak tahu.

Di sisi lain, responden yang mempertimbangkan memilih paslon yang didukung Jokowi sebesar 69,5 persen, 21 persen tak mempertimbangkan, dan 9,5 tidak tahu.

Adapun tahapan proses pilkada serentak 2024 dimulai pada akhir Agustus dan berakhir pada November.
Presiden Jokowi bakal mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024 dan dilanjutkan oleh Prabowo Subianto.

Jokowi sebagai presiden selama ini dinilai punya efek dalam pemilihan termasuk di Pilkada. Sosok yang dekat atau didukung Presiden Jokowi diyakini mendapat limpahan suara dari pemilih.

(mnf/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER