Fakta-fakta Helikopter Wisata Jatuh di Kuta Selatan Bali

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jul 2024 08:06 WIB
Sebuah helikopter jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/7).
Sebuah helikopter jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/7). (Dok. SAR)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah helikopter jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/7).

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan peristiwa jatuhnya helikopter tersebut terjadi sekitar pukul 14.37 WITA selepas mengudara dari Helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Helikopter tersebut membawa 3 orang penumpang WNA asal Australia dan 2 awak Heli untuk melakukan tour wisata udara," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Jansen menyebut berdasarkan data manives yang ada helikopter tersebut diterbangkan oleh Kapten Dedi Kurnia yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Sementara untuk tiga penumpang merupakan Warga Negara Asing (WNA) yakni Russel James Harris, Eldira Decti Paskila dan Marrot Castella. Serta satu penumpang WNI bernama Oktraman Mendrosa.

Berikut CNNIndonesia.com rangkum fakta-fakta terkait kasus kecelakaan helikopter tersebut:

Penumpang dan pilot selamat

Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan tersebut. Ia menyebut pilot dan penumpang hanya mengalami luka-luka dan trauma akibat kecelakaan tersebut.

Sidakarya mengatakan pilot helikopter dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut juga masih berkomunikasi dengan petugas. Selain itu, para penumpang juga mampu keluar dari helikopter yang terjatuh.

"Sedikit bisa komunikasi dengan pilotnya saja. Untuk penumpang lagi trauma setelah jatuh dari heli tersebut," jelasnya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Baru lepas landas 4 menit

Sementara itu, Jansen mengatakan dari informasi petugas di lapangan, pesawat helikopter jenis Bell tersebut baru empat menit lepas landas dari area Helipad di GWK.

"Take off dari Helipad GWK sekitar pukul 14.33 WITA untuk melakukan tour wisata dan belum lama sekitar 4 menit mengudara, Heli tersebut terjatuh sekitar pukul 14.37 WITA," jelasnya.

Saksi lihat helikopter terbang rendah

Kepala Dusun (Kadus) Banjar Suluban I Wayan Suartana menyebut helikopter tersebut sempat terbang rendah di atas rumah warga sebelum jatuh di akses jalan baru.

Selain itu, Suartana mengatakan pada bangkai helikopter juga ditemukan sejumlah benang layangan di area baling-baling.

"Helikopter sempat terbang rendah di atas rumah warga ini, dan di baling-baling ada tali layangan," ujarnya.

Lihat Juga :

Petugas masih dalami penyebab kecelakaan

Lebih lanjut, Jansen mengatakan pihaknya masih belum bisa memastikan apakah benang layangan yang ditemukan pada area baling-baling Helikopter menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.

Ia menegaskan aparat gabungan dari Tim SAR, TNI-Polri, hingga KNKT tengah melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyebab pasti kecelakaan tersebut.

"Penyebab pastinya kecelakaan masih dalam proses penyelidikan," jelasnya.

(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER