Organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) mengklaim organisasinya sudah bubar atau tidak lagi beraktivitas sejak menggelar doa bersama terkait genosida Israel-Palestina pada 5 November 2023.
"RAHIM telah vakum/tidak beraktivitas sejak November 2023, yang diakhiri dengan doa bersama lintas iman pada 5 November 2023," demikian pernyataan RAHIM dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena telah bubar sejak 5 November tahun lalu, RAHIM mengklaim tak terlibat sama sekali terkait 5 kader NU (nahdliyin) yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
Terlebih, klaim mereka, RAHIM telah vakum dalam berkegiatan sejak November 2023, jauh sebelum kelima Nahdliyin bertemu Presiden Israel.
"RAHIM hanya berkegiatan yang sebagian besar via daring sejak April 2022 sampai dengan November 2023. Praksis berjalan hanya 20 bulan saja," jelas RAHIM.
Kendati demikian, RAHIM mengaku salah belum menghapus situs rahim.or.id meski organisasi tersebut telah bubar sejak November 2024.
Mereka mengklaim baru sadar situs tersebut belum dihapus ketika disentil Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf untuk menghapus logo LBM NU.
"Kekeliruan kami adalah sejak RAHIM sudah tutup dan tidak ada kegiatan sama sekali, tapi facebook dan website masih aktif," tutur RAHIM.
"Sehingga ketika diseret-seret dan dikait-kaitkan dengan persoalan 5 Nahdliyin itu mengingatkan kami untuk menghapus facebook dan website," sambungnya.
Sebelumnya, Gus Yahya meminta logo LBM NU yang sempat tercantum di situs rahim.or.id untuk dicopot karena telah dicatut.
Beberapa jam berselang, logo LBM NU itu pun hilang dari situs rahim.or.id disertai hilangnya seluruh muatan dalam situs milik RAHIM tersebut.
(mab/fra)